Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quo Vadis Guru Honorer dan Nasib Anak Didik Di Sekolah

14 Juli 2023   11:46 Diperbarui: 14 Juli 2023   11:55 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Quo vadis Guru Honor (eposdigi.com/Sipri Peren)

Persoalan pendidikan di Indonesia memang sangat pelik. Bukan hanya persoalan anak didik. Juga bukan hanya membangun gedung sekolah atau pun kurikulum. Tetapi persoalan pendidikan juga menyangkut ketersediaan sumber daya manusia, yaitu menyangkut tenaga pendidik dan kependidikan.

Marketplace guru sebagaimana digagas oleh Kemendikbudristek RI adalah konsep yang tergolong revolusioner. Mengapa dikatakan revolusioner, karena konsep ini dirancang secara khusus sebagai platform database untuk calon guru atau pendidik yang memang sudah lama ditunggu sebagai solusi terhadap pengangkatan ASN Guru.

Mendengar konsep 'marketplace' guru, banyak orang merasa tergelitik. Mengapa? Karena seolah-olah nasib guru yang merupakan  sosok mulia  dan sebagai aktor kunci dalam dunia pendidikan, disamakan atau bahkan diturunkan derajatnya menjadi sama dengan barang untuk dipajang di media online. 

Kontroversi ini terjadi karena penggunaan istilah 'marketplace' oleh Kemnterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. 

Menurut Kemdikbudristek, marketplace guru merupakan ide atau gagasan platform database calon guru yang bisa digunakan sekolah dalam merekrut guru yang dibutuhkan.

Sekali lagi menurut Kemdikbudristek, gagasan ini menjadi suatu terobosan perubahan skema dalam perekrutan guru ASN yang selama ini memang terpusat dan melalui suatu proses yang agak lama dan rumit.

Lantas bagaimana caranya supaya sekolah segera memiliki guru yang diharapkan? 

Melalui gagasan atau konsep marketplace guru ini berbagai potensi calon guru yang sudah tersedia dapat diakses oleh sekolah-sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik dengan cepat dan efisien. Demikian penjelasan Kemdikbudristek.

Menurut gagasan yang dilontarkan Kemdikbudristek RI, platform (marketplace guru) ini juga akan memastikan calon guru yang tersedia di database itu sudah memiliki kompetensi sebagai guru profesional dan kualifikasi pendidikannya sudah pasti linear dengan bidang yang dibutuhkan di sekolah.

Lalu bagaimana dengan sekolah swasta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun