Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Inilah 3 Cara Belajar yang Dianjurkan untuk Membantu Mengelola Emosi Anak

13 Juli 2023   22:02 Diperbarui: 13 Juli 2023   22:16 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara belajar melalui coba-coba (MYBABY)

Pada awal masuk sekolah, coba-coba ini mendominasi cara belajar anak. Misalnya seorang anak yang baru masuk PAUD. Pada hari pertama, ia akan coba menaiki atau menggunakan alat-alat permainan luar yang disediakan itu dengan sangat hati-hati. 

Namun pada hari kedua, minggu kedua, bulan dan tahun lama kelamaan  ia akan semakin biasa menggunakan alat-alat permainan tersebut. 

Maka menurut para ahli, cara belajar coba-coba ini merupakan cara belajar yang awali dan bahkan sepanjang perkembangannya tidak pernah ditinggalkannya sama sekali.

Guru atau orang tua dapat mengembangkan metode atau cara belajar ini untuk membantu mengelola emosi anak menjadi lebih tenang.

Kedua, Belajar dengan Cara Meniru

Hampir sama dengan cara belajar coba-coba, anak pada awal akan berusaha mengamati hal-hal yang dapat membangkitkan emosi orang lain.  Setelah itu ia berusaha meniru apa yang dilakukan orang lain itu. Namun dalam hal ini, guru atau orang tua mesti mengarahkan agar hal yang ditiru itu merupakan hal yang baik, bukan sebaliknya. 

Misalnya seorang anak yang baru masuk kelas I Sekolah Dasar mengamati bagaimana gurunya menulis, lalu ia akan menirukan cara menulis itu. Maka yang diharapkan dari guru atau orang tua adalah memberi contoh yang benar supaya ditiru oleh anak.

Ketiga, Belajar dengan cara mempersamakan diri (learning by identification)

Anak pada umumnya senang menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, dalam hal ini guru atau orang tuanya. Menurut para ahli pendidikan, anak hanya menirukan perilaku dari orang yang dikagumi dan yang secara khusus mempunyai ikatan emosional yang kuat. Karena itu, guru atau orang tua hendaknya melakukan atau menampilkan diri apa adanya di hadapan anak. Dengan meniru atau mengagumi guru atau orang tua, dengan sendirinya ia kan terbantu untuk mengelola emosinya.

Ketiga cara belajar ini memang pada dasarnya paling top apabila diterapkan pada pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pada kelas-kelas awal. 

Karena cara belajar ini akan membantu guru dan orang tua untuk secara lebih intensif mendampingi anak-anak untuk perlahan-lahan mengelola emosi anak.

Terutama pada anak dengan emosi yang belum stabil. Misalnya pada contoh tadi, anak yang tidak bisa tidur sepanjang malam pada malam pertama tinggal di asrama karena menangis ingat orang tuanya, dengan menerapkan ketiga cara belajar ini, saya yakin akan membantu anak untuk  belajar coba-coba krasan di asrama, meniru teman-temannya yang tidak menangis ingat orang tuanya di asrama; dan belajar mempersamakan dirinya dengan bapak asrama atau gurunya.

Demikianlah uraian sederhana ini, semoga bermanfaat.

Atambua, 13.07.2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun