Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merayakan Pentakosta sebagai Hari Keragaman dan Lintas Budaya

29 Mei 2023   21:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:12 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian anggota koor yaitu suara tenor dalam keberagaman kostum daerah (Foto: Dokumentasi pribadi)

Semua umat mengenakan pakaian daerahnya. Dengan itu sangat terasa keberagaman dalam kesatuannya.

Demikian pun dalam Liturgi Pentakosta itu, rumusan doa-doa dan lagu-lagu diambil dari berbagai bahasa yang dipakai oleh umat yang ada dalam gereja tersebut. Ada lagu berbahasa Indonesia, berbahasa Ende, berbahasa Manggarai, berbahasa Dawan, Tetun, dan lain-lain. 

Hal ini semata-mata untuk mengungkapkan bahwa biar pun kita berbeda-beda bahasa, suku dan budaya, namun kita adalah satu gereja yaitu Gereja Kristus.

Ketiga, Pentakosta juga dirayakan sebagai hari syukur atas panen

Pada hari Minggu Pentakosta (kemarin,28/5/2023) umat membawa hasil panen mereka yang berasal adri kebun mereka masing-masing  berupa jagung, padi, umbi-umbian, ada juga yang membawa buah-buahan berupa pisang, jeruk, alpukat, tomat, dan lain-lain. 

Semuanya itu dipersembahkan kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas hasil panen yang diterima dari Tuhan. Itupun mau menunjukkan keragaman hasil panen kita yang akan dipersembahkan dan disatukan kepada Tuhan.

Demikianlah umat Kristiani merayakan dan memaknai peristiwa Pentakosta sebagai Hari Raya Turunnya Roh Kudus menjiwai Gereja-Nya sekaligus dirayakan sebagai Hari Raya Keragaman dan Lintas Budaya.

Terima kasih kepada para Kompasianer yang berkenan membaca tulisan sederhana ini.

Semoga membawa manfaat.

Atambua, 29.05.2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun