Apabila aturan-aturan KBA MOB diterapkan dengan benar, maka pasangan suami istri dapat mencapai program 'kehamilan' atau juga untuk mencegah kehamilan, bila belum saatnya untuk mendapatkan anak.
Menurut Dr. Evelyn Billings, pencatatan harian penting karena mengingatkan seorang wanita untuk memberi perhatian pada rasa dan lendir yang ada pada tubuhnya setiap hari. Selain itu pencatatan yang teratur akan memberi informasi yang sangat berharga kepada suami sehingga keduanya bisa membicarakan kemungkinan-kemungkinan untuk mengambil keputusan bersama kapan hamil dan melahirkan anak, atau tidak. Bahkan melalui metode KBA MOB, suami istri bisa merencanakan atau menentukan jenis kelamin anak, untuk hamil dan melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan.Â
Setelah mendengarkan penjelasan dari Pastor Roger, kedua suami istri ini kembali dan mempraktekkannya.Â
Alhasil sebulan kemudian keduanya datang melaporkan kepada Pastor Roger pembimbing mereka itu bahwa sang istri sudah hamil. Pastor tentu saja tidak mudah percaya pada laporan mereka berdua. Pastor menganjurkan kepada mereka untuk segera menuju Rumah Sakit untuk memeriksakan kehamilan, apakah sudah positif atau masih negatif.
Beberapa saat kemudian, sang suami dengan penuh semangat datang lagi melaporkan kepada Pastor Roger, "Sudah, sudah" (maksudnya: istrinya sudah positif hamil!) Pastor menyampaikan proficiat kepada keduanya.Â
Itulah progam kehamilan yang pada awalnya sangat sulit (selama 8 tahun), namun berkat metode KBA MOB kedua suami istri ini akhirnya mendapatkan anak pertama, lalu kedua dan ketiga berikutnya tanpa kesulitan lagi.
Semoga tulisan sederhana ini ada manfaatnya.
Atambua, 02.02.2023
Referensi:
Paul Klein & Team KBA, Keluarga Berencana Alamiah? Mengapa Tidak! Penerbit Dioma Malang, 2014
BKKBN, Pengembangan KB Mandiri Menuju Keluarga Sejahtera, Jakarta, 1994