Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristiani

19 Januari 2023   11:37 Diperbarui: 19 Januari 2023   11:51 1755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pekan doa sedunia ekumenis (sumber: perduki)

Kotbah merupakan upaya pencerahan iman melalui pewartaan Firman agar  uamt semakin menerima dan menghayati firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Dalam upaya ekumenis ini banyak gereja melakukan pertukaran mimbar. Misalnya Gereja Katolik mengundang seorang Pendeta dari Gereja Protestan untuk berkotbah dan sebaliknya seorang imam dari Gereja Katolik dapat berkotbah di Gereja Protestan.

Praktek pertukaran mimbar ini sekurang-kurangnya sudah dilakukan pada gereja-gereja di Keuskupan Atambua beberapa waktu lalu ketika masih terbentuk Forum Kerjasama antar Pimpinan Agama (FKPA).

Ketiga, Konferensi atau pengajaran bersama melalui berbagai seminar atau lokakarya.

Praktek ini pun sudah dilaksanakan beberapa waktu lalu oleh Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan (HAK) Keuskupan Atambua melalui seminar dan lokakarya Kitab Suci bersama yang menghadirkan Imam dan Pendeta sebagai pembicara atau narasumber. 

Penulis sendiri pernah bertugas sebagai Sekretaris Komisi HAK Keuskupan Atambua menghadirkan Pendeta Dr. Andreas Anangguru Yewangoe, dari Gereja Kristen Sumba untuk berbicara dalam seminar sehari yang diselenggarakan oleh Komisi HAK dalam rangka dialog ekumenis bersama Uskup Mgr. Anton Pain Ratu SVD pada tahun 2002.

Tema Pekan Doa Sedunia tahun 2023 adalah "Do Good, Seek Justice" (Yes 1: 17) yaitu  Belajarlah Berbuat Baik, dan Usahakanlah Keadilan.

Tugas gereja-gereja sejak awal, sekarang dan sampai kapan pun adalah melakukan perbuatan baik dan mengusahakan keadilan. Mampukah para peserta atau umat yang mengikuti Pekan Doa Sedunia pada tahun 2023 ini berbuat baik dan mengusahakan keadilan?

Apakah di tengah Krisis Global dan resesi ekonomi saat ini, gereja-gereja mampu mengupayakan kebaikan bersama dan keadilan di tengah dunia, di mana keadilan masih menjadi mimpi?

Semoga Doa Kristus dalam Pekan Doa Sedunia untuk persatuan umat Kristiani semakin cepat terwujud melalui kerja sama bukan hanya di atas kertas kesepakatan, tetapi menjadi komitmen bersama untuk diwujudnyatakan. 

Semoga bermanfaat bagi semua!

Atambua, Hari Kedua Pekan Doa Sedunia, 19.01.2023

Sumber Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun