Lampu lima tarus ka anjungan
Nyong bilang Beta polo rapat..
Katong pung cinta akang su damai
Bajalang lurus
Turun-turun Batu Merah...
Ketika mendengar kata-kata "Batu Merah", seorang anak muda spontan berteriak, "Awi, ini kita pung lagu e, soalnya bilang 'turun-turun Batu Merah'.
Dari pernyataan anak muda di atas, penulis ingin mengulas tentang asal-usul nama 'Batu Merah' yaitu nama sebuah kampung yang terletak persisi di Batas Kota, kira-kira Sembilan (9) kilometre dari Kota Perbatasan Atambua. Tentu saja nama Batu Merah ini berbeda dengan 'Batu Merah' yang dimaksudkan Mitha Talahatu dalam lagunya itu.
Asal Usul Nama Batu Merah.
Menurut cerita yang pernah penulis dengar dari seseorang yang boleh dikatakan sebagai sesepuh di kampung ini yang bernama Markus Obesi (almarhum), sebenarnya kampung yang kami tinggali sekarang ini bukanlah bernama seperti ini. Melainkan namanya seperti yang sekarang dipakai sebagai nama jalan ke SMAN 2 Tasifeto Barat yaitu Nenuk Oan Babinu.
"Lalu mengapa bukan nama itu yang dipakai tetapi nama Batu Merah?"
Dikisahkan bahwa nama "Batu Merah" tidak bisa terlepas dari perkembangan misi Katolik di Nenuk, Timor.