Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kampanye Sekolah Sehat dan Permasalahannya

24 Agustus 2022   12:25 Diperbarui: 24 Agustus 2022   12:47 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MerdekaBelajar (@Kemdikbud_RI) / Twitter

Hari ini menurut rencana, Kemendikbudristek Indonesia akan meluncurkan program Revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) melalui kampanye Sekolah Sehat yang bertujuan untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas dan berkarakter. 

Untuk itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Mas Nadiem Makarim mengajak pihak-pihak yang terkait dalam urusan pendidikan seperti pemerintah, sekolah, dan semua pemangku kepentingan untuk bersinergi bersama bergotong royong melakukan revitalisasi Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai upaya promosi kesehatan bagi seluruh warga sekolah.

Sebenarnya ada tiga prioritas yang ingin dicapai melalui program kampanye Sekolah Sehat ini yakni  Sekolah yang sehat bergizi, sehat fisik, dan sehat imunisasi.

Apa itu Sehat Bergizi?

Sehat bergizi tentu pertama-tama berhubungan dengan makanan. Makanan sehat merupakan makanan yang bebas dari bahan berbahaya dan mengandung gizi yang bermanfaat untuk tubuh kita. Menurut Ifa Zr dalam Kompasiana, bahan berbahaya yang dimaksud itu seperti zat pewarna, pengawet dan pemanis buatan. Sedangkan gizi yang bermanfaat bagi tubuh kita seperti yang mengandung protein, karbohidrat, lemat, vitamin, air dan mineral.

Makanan bergizi merupakan makanan yang tentu saja mesti memenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh manusia. Makanan bergizi itu tidak selamanya mesti mahal, tetapi yang terpenting adalah sehat, bersih dan bermutu.

Dari makanan yang sehat dan bergizi akan menghasilkan tubuh yang sehat bergizi. Tubuh yang sehat bergizi adalah tubuh yang bebas dari penyakit, bersemangat dan kreatif. 

Ketika kita berbicara tentang sekolah dan anak yang sehat bergizi, tentu saja kita harus mengkampanyekan pemahaman mengenai gizi seimbang dalam kehidupan. Menurut Kemendikbudristek, kampanye pemahaman gizi seimbang itu dapat dilakukan melalui:

a. Isi piringku dengan pembiasaan makan dan minum dengan gizi seimbang. 

Bicara tentang isi piring berarti bicara apa yang kita makan. Bukan pada banyaknya  atau kuantitas tetapi pada Kementerian Kesehatan RI mengkampanyekan 10 pedoman gizi seimbang, yaitu: 

satu: biasakanlah untuk selalu mengonsumsi aneka ragam makanan pokok; 

dua: batasi konsumsi penganan yang manis, asin dan berlemak; 

tiga: lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan yang ideal; 

empat: biasakan untuk mengonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi;

lima: cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir;

enam: biasakan sarapan pagi;

tujuh: biasakan untuk minum air putih yang cukup dan aman;

delapan: banyak makan buah dan sayur-sayuran;

sembilan: biasakan membaca label pada kemasan pangan;

sepuluh: syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

b. Menghindari/meminimalisir konsumsi makanan cepat saji, makanan/minuman yang berpemanis, berpengawet, kurang serat, tinggi gula, tinggi garam, dan lemak. 

Melalui program  Sekolah sehat diharapkan agar civitas sekolah memperhatikan pola hidup hingga pola makan anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah dengan memperhatikan agar makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak mengandung pemanis dan pengawet yang berlebihan. Sebab itu semua akan berdampak pada kesehatan kita.

c. Pembiasaan kantin sehat

Civitas sekolah hendaknya memperhatikan agar semua yang dijual di sekitar komplek sekolah merupakan jajanan yang sehat. Karena itu dianjurkan agar kantin sekolah dikelola oleh orang-orang yang tertentu yang memperhatikan kebersihan dan kesehatan.

Ilustrasi Kampanye Sekolah Sehat (Sumber: antaranews.com)
Ilustrasi Kampanye Sekolah Sehat (Sumber: antaranews.com)

Sehat fisik

Kampanye sekolah sehat juga meliputi sehat fisik. Maka untuk mencapai sehat fisik, ada beberapa pembiasaan yang harus dilakukan oleh kita, misalnya dengan melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) seminggu sekali; melakukan gerakan peregangan saat pergantian jam pelajaran; melakukan optimalisasi lompat, lari, lempar dan loncat (4L) melalui mengembangkan permainan-permainan rakyat dan olahraga tradisional anak-anak pada jam istirahat. Selain itu, pihak sekolah pun mesti mengoptimalisasikan prorgam-program sekolah intrakurikuler dan ekstrakurikuler olahraga, serta melakukan pembisaan jalan kaki.

Sesungguhnya ada banyak hal dapat dikampanyekan untuk mencapai sehat fisik ini. Sebab hanya di dalam tubuh atau fisik yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula (men sana in corpore sano).

Sehat imunisasi

Menurut Kemenkes RI: 2015, Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Sedangkan vaksinasi adalah merupakan salah satu bentuk dari imunisasi.

Saat ini kita kenal adanya semboyan: Imunisasi Lengkap Indonesia Sehat.  Untuk mencapai sehat imunisasi ini setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan oleh segenap sivitas sekolah yaitu melakukan pemetaan status imunisasi; pemberian rekomendasi atas imunisasi yang telah dilakukan; dan  pelaksanaan imunisasi dasar lengkap bagi anak-anak usia sekolah. 

Pihak sekolah hendaknya memastikan bahwa setiap anak atau siswa yang bersekolah di sekolahnya sudah mendapatkan imunisasi lengkap. Hal ini perlu diwaspadai oleh pihak sekolah karena bisa saja ada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap sebelum masuk sekolah. 

Ada juga siswa tertentu yang tidak mendapatkan imunisasi atau bahkan vaksinasi karena aliran keagamaan tertentu yang melarang anggotanya mengikuti imunisasi atau mendapatkan vaksin.

Permasalahannya

Suatu pertanyaan patut dilontarkan siapkah sekolah kita untuk menerima program Sekolah Sehat? Kriteria-kriteria apa yang harus dilengkapi oleh pihak sekolah agar sekolahnya dapat dikategorikan sebagai sekolah sehat? Apa konsekuensinya bila ada sekolah-sekolah tertentu yang tidak memenuhi syarat atau kriteria untuk menjadi sekolah sehat?

Indonesia sudah merdeka 77 tahun. Akankah semua sekolah yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia siap untuk melaksanakan Kampanye Sekolah Sehat?

Sebenarnya kalau mau diwajibkan bisa sih, tapi kadang-kadang kriteria memberatkan akhirnya tidak semua sekolah bisa melaksanakan. Pada hal yang namanya Sekolah Sehat ya harus bisa.

Atau bagaimana pendapat para Kompasianer?

Semoga tulisan sederhana ini bisa membantu pemerintah dan pihak-pihak berkepentingan untuk kampanye Sekolah Sehat. Sebab Sekolah Sehat, Pendidikan Maju dan Negara Kuat!

Catatan: Tulisan ini merupakan pengembangan dari video jingle Sekolah Sehat yang diedarkan oleh Kemendikbud RI untuk mendukung Merdeka Belajar.

Atambua: 24.08.2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun