Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Hedonisme, Dampak dan Cara Mengatasinya

5 Juni 2022   09:04 Diperbarui: 5 Juni 2022   09:08 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah ada dampak positifnya?

Meskipun hedonisme itu lebih banyak dampak negatifnya, namun ada juga sisi positif yang perlu diperhatikan. Hedonisme atau lebih jelasnya orang yang memiliki gaya hidup hedonisme juga punya sumbangan positif untuk kehidupan. Gaya hidup hedonisme mengajak sesama manusia untuk berusaha menikmati kehidupan di dunia ini dengan kebahagiaan dan kesenangan. Secara positif mengajak kita untuk selalu hidup bahagia, tidak boleh murung atau sedih yang berlebihan. 

Para hedonis mengajak manusia lain untuk memandang hidup ini secara positif sebagai sesuatu yang sementara dan karena itu harus dinikmati. 

Dampak Negatif dari Hedonisme

Memang harus diakui bahwa hedonisme bukan saja berdampak pada mental, tetapi terlebih juga berpengaruh besar terhadap kehidupan finansial seseorang atau keluarga.

1) Mind set tentang hidup yang berat sebelah

Para kaum hedonis semata-mata memiliki mind set bahwa hidup ini semata-mata sementara waktu dan karena itu harus dinikmati saat ini di sini, tidak boleh ditunda-tunda. Karena itu harus dinikmati dengan sepuas-puasnya seperti dalam tradisi Romawi kuno dikatakan "Carpediem". Orang Timor bahkan dengan suatu pandangan yang naif mengatakan "Ha kedan Mate la hodi", artinya marilah kita makan dan minum, sebab mati tidak bawa.

Karena pengaruh pandangan ini, orang bekerja siang dan malam mengumpulkan kekayaan, tetapi langsung dihabiskan, dengan prinsip, "Apa yang bisa dihabiskan hari ini, habiskanlah. Besok baru dicari lagi!"

2) Tidak memiliki orientasi atau perencanaan hidup termasuk keuangan yang jelas.

Sekali lagi gaya hidup hedonis cenderung untuk hidup menggunakan pola keinginan. Apa yang diinginkan, itulah yang dilakukan. Seorang ibu rumah tangga dengan gaya hidup hedonis akan berusaha membeli apa yang saja yang diinginkan, tak peduli barang yang dibeli itu dibutuhkan atau tidak? Bahkan gaya itu ini juga selalu terpengaruh dengan kehidupan orang lain. Apa yang dimiliki oleh orang lain, juga harus dimiliki olehnya. Jadi memiliki sesuatu barang bukan karena dibutuhkan, tetapi semata-mata karena dimiliki oleh orang lain. Dengan kata lain memiliki sesuatu demi bersaing dengan orang lain.

3) Glamour dan Tidak peduli dengan orang lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun