Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Hedonisme, Dampak dan Cara Mengatasinya

5 Juni 2022   09:04 Diperbarui: 5 Juni 2022   09:08 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaya hidup hedonisme. Foto: pxhere.com

Salah satu gaya hidup yang selalu dikecam dewasa ini seiring perkembangan zaman adalah gaya hidup hedonisme. Gaya hidup ini dikecam karena terlalu melebih-lebihkan kesenangan dan kepuasan diri atau hidup berfoya-foya. Karena itu pada kesempatan istimewa saya akan mengulas sedikit tentang gaya hidup ini seperti berikut.

Pengertian dan Contoh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonis artinya pengikut hedonisme. Kata atau istilah hedonisme itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu "Hedone" yang berarti kesenangan.

Lagi-lagi menurut KBBI hal. 583, hedonisme adalah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Hedonistik berarti sesuatu yang bersifat atau ditandai dengan hedonisme.

Dengan demikian, hedonisme adalah sebuah gaya hidup manusia pada suatu zaman tertentu yang selalu mengandalkan atau mengagung-agungkan kenikmatan duniawi atau kesenangan material. Karenanya gaya hidup hedonisme selalu dianggap sebagai gaya hidup yang kurang baik.

Orang yang memiliki atau didominasi oleh gaya hidup hedonisme ini akan selalu mengutamakan kesenangan jasmani dan kepuasan tanpa batas. Untuk itu manusia jenis ini akan berusaha untuk tampil mewah dan fulgar. Karena itu menyebabkan gaya hidup hedonisme akan selalu berdampak negatif, meskipun mesti diakui juga bahwa ada juga sisi positifnya biar pun lebih didominasi sisi negatifnya.

Manusia yang bergaya hidup hedonisme akan selalu berusaha untuk menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan. Bagi dia tidak kenal susah, meskipun dalam kenyataan sebenarnya terlihat sedang susah. Artinya sering berusaha menutup-nutupi kesusahannya.

Selain itu harus diakui bahwa perkembangan atau kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh tersendiri yang seolah-olah juga mendukung gaya hidup hedonisme ini. semakin menjamur berdirinya mall-mall dan super market. Di pelosok-pelosok tanah air ditandai dengan masuknya mart-mart seperti Alfamart, Indomaret; Jabalmart dan lain-lain. Sebuah contoh hedonisme ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari yang ditunjukkan melalui perilaku berbelanja mewah dan secara boros dengan membeli apa saja yang diinginkan, meskipun barang itu tidak terlalu dibutuhkan. 

Dampak Hedonisme

Berbicara tentang dampak dari hedonisme berarti kita berbicara soal pengaruh baik positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Karena hedonisme itu pada hakekatnya adalah suatu gaya hidup yang memandang kenikmatan di atas segala-galanya, maka mari kita bicara soal dampak positif dan negatifnya.

Apakah ada dampak positifnya?

Meskipun hedonisme itu lebih banyak dampak negatifnya, namun ada juga sisi positif yang perlu diperhatikan. Hedonisme atau lebih jelasnya orang yang memiliki gaya hidup hedonisme juga punya sumbangan positif untuk kehidupan. Gaya hidup hedonisme mengajak sesama manusia untuk berusaha menikmati kehidupan di dunia ini dengan kebahagiaan dan kesenangan. Secara positif mengajak kita untuk selalu hidup bahagia, tidak boleh murung atau sedih yang berlebihan. 

Para hedonis mengajak manusia lain untuk memandang hidup ini secara positif sebagai sesuatu yang sementara dan karena itu harus dinikmati. 

Dampak Negatif dari Hedonisme

Memang harus diakui bahwa hedonisme bukan saja berdampak pada mental, tetapi terlebih juga berpengaruh besar terhadap kehidupan finansial seseorang atau keluarga.

1) Mind set tentang hidup yang berat sebelah

Para kaum hedonis semata-mata memiliki mind set bahwa hidup ini semata-mata sementara waktu dan karena itu harus dinikmati saat ini di sini, tidak boleh ditunda-tunda. Karena itu harus dinikmati dengan sepuas-puasnya seperti dalam tradisi Romawi kuno dikatakan "Carpediem". Orang Timor bahkan dengan suatu pandangan yang naif mengatakan "Ha kedan Mate la hodi", artinya marilah kita makan dan minum, sebab mati tidak bawa.

Karena pengaruh pandangan ini, orang bekerja siang dan malam mengumpulkan kekayaan, tetapi langsung dihabiskan, dengan prinsip, "Apa yang bisa dihabiskan hari ini, habiskanlah. Besok baru dicari lagi!"

2) Tidak memiliki orientasi atau perencanaan hidup termasuk keuangan yang jelas.

Sekali lagi gaya hidup hedonis cenderung untuk hidup menggunakan pola keinginan. Apa yang diinginkan, itulah yang dilakukan. Seorang ibu rumah tangga dengan gaya hidup hedonis akan berusaha membeli apa yang saja yang diinginkan, tak peduli barang yang dibeli itu dibutuhkan atau tidak? Bahkan gaya itu ini juga selalu terpengaruh dengan kehidupan orang lain. Apa yang dimiliki oleh orang lain, juga harus dimiliki olehnya. Jadi memiliki sesuatu barang bukan karena dibutuhkan, tetapi semata-mata karena dimiliki oleh orang lain. Dengan kata lain memiliki sesuatu demi bersaing dengan orang lain.

3) Glamour dan Tidak peduli dengan orang lain

Orang dengan gaya hidup hedonis selalu dtidak ambil pusing dengan orang lain. Tidak peduli orang lain susah. Asalkan dia tetap senang. Pokoknya semau gue. Memangnya Gue pikirin. Gaya hidup hedonisme ditandai dengan kehidupan di bar-bar, Cafe, Symphoni, discotik, dan lain-lain.

Bagaimana Cara Mengatasi Gaya Hidup Ini?

Ada sekurang-kurangnya tiga hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hedonisme ini dalam kehidupan kita, yakni:

1) Mengubah Mindset dari pola hidup konsumtif menjadi produktif

Tiada jalan lain untuk mengatasi hedonisme selain pertama-tama harus mengubah pola pikir atau mindset. Orang harus mengubah mindset dari konsumtif seolah-olah hidup ini hanya untuk makan-minum, diubah menjadi hidup ini untuk bekerja dan mengaktualisasikan diri sebagaimana dikatakan Abraham Maslow. 

2) Orientasi hidup: Ugahari

Mengubah orientasi hidup. Manusia mesti memiliki orientasi hidup ke masa depan. Hidup ini bukan hanya sekedar senang-senang semata, tetapi orang mesti ugahari artinya menghadapi hidup apa adanya dengan dua sisi kehidupan senang dan susah yang datang silih berganti. Mesti dijalani semua yaitu sederhana dan bersahaja.

3) Selektif dalam hidup

Salah satu faktor yang memungkinkan praktek hedonisme ini adalah lingkungan dan pergaulan. Dengan siapa kita bergaul akan mempengaruhi kita. Karena itu salah satu cara untuk mengatasi dampak dari hedonisme ini adalah selektif terhadap lingkungan dan teman bergaul. Bila kita mampu melakukan hal ini, niscaya hedonisme dapat kita atasi.

Demikianlah sebuah ulasan sederhana yang dapat saya berikan guna membantu kita untuk merefleksikan kehidupan ini agar semata-mata bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tetapi bisa berguna bagi banyak orang.

Sumber Bacaan:

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Detikfinance/Berita Ekonomi Bisnis, Jumat, 03 Juni 2022 20;30 WIB

Atambua, 05.06.202

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun