"Rekonsiliasi apa? Apanya yang mau direkonsiliasi. Semua sudah jelas, sudah ada yang menang dan diputuskan," kata Margarito saat dihubungi VIVA, Kamis 4 Juli 2019. Saat ini, kata Margarito sudah tak ada yang ditakutkan. Suasana dalam negeri sudah normal.
Lantas, kalau yang mereka maksud rekonsiliasi sebagai upaya membawa kembali Habib Rizieq ke Tanah Air, apakah kehadirannya kelak membuat bangsa dan negara ini jadi damai? Aman? Boleh saja ada yang bilang ya. Tetapi, anggapan itu tentu tidak berdasar. Pasalnya, sepak terjang Habib Rizieq sejak FPI berdiri menunjukkan hal sebaliknya.
Lagi pula janji memulangkan Rizieq yang dikemukakan Prabowo sangat jelas dan tegas. Hanya dilakukan apabila ia memenangkan Pilpres. Ini artinya dengan kekalahan gugatannya di MK, maka dengan sendirinya janji memulangkan Habib Rizieq batal, bukan?
Semestinya Dahnil dan Andre ingat syarat tersebut. Prabowo tak pernah menjanjikan memulangkan Habib Rizieq manakala ia kalah. Hanya kalau menang. Juga tak pernah mengatakan bahwa syarat rekonsiliasi dengan Jokowi adalah pemulangan Habib Rizieq.
Tampaknya, Prabowo menilai akan lebih baik kalau Habib Rizieq tetap berada di Mekkah. Biar dia menggunakan waktu lebih banyak untuk merenungkan makna kehidupan dengan sering-sering Umrah dan naik haji. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H