Kami diminta ke ruangan beliau untuk melaporkan progres proposal. Kami pun meluncur ke gedung Rektorat. Bersama-sama, kami memeriksa kembali isi proposal.Â
Kami menemukan ada beberapa sub-bab yang terlewati. Untuk itu, Pak Wakil Rektor meminta kami untuk bekerja di kantor beliau sampai proposal siap untuk dikirimkan.
Menuliskan ide dalam proposal sangat menyita waktu, kami baru selesai pukul 23.00 lewat.
Kami kembali memeriksa naskah proposal berikut format yang disyaratkan. Dirasa telah memenuhi ketentuan, kami segera mengirim proposal berikut dokumen persyaratan lainnya via email beberapa menit sebelum pukul 00.00 WIB.
Usai berbincang singkat dengan Pak Wakil Rektor, kami segera kembali ke Pusat Riset. Tugas berikutnya adalah printing proposal, menjilid dan mengirimkannya lewat jasa kurir besok pagi.
Karena sudah tengah malam, kami memutuskan untuk menginap di kantor Pusat Riset. Kami menyantap kembali sisa gorengan dan bandrek diselingi obrolan seraya menonton film dini hari di televisi hingga kantuk melanda kami.
Bang Andi tidur di ranjang buatan di ruang kerja beliau sementara saya merebahkan diri di salah satu sekatan yang berfungsi sebagai tempat sholat. Bang Andi ini dulunya adalah dosen saya. Menginap di kampus bersama beliau kerap kami lakukan sejak saya masih menjadi mahasiswa beliau dengan dalih mengerjakan proyek.
Saat berbaring saya mendapati perut saya terasa mulas sekali. Sebenarnya sejak dari ruang Wakil Rektor saya telah merasa mulas. Di sana kami disuguhi makan malam berikut cemilan yang sangat banyak dan saya menyantapnya sambil bekerja. Maklum, menyusun proposal membutuhkan energi besar hehe...
Sedari tadi sebenarnya saya mau ke toilet tapi karena hanya terasa sedikit mulas sehingga masih bisa saya tahan. Namun, alasan sebenarnya saya menahan mulas, karena takut pergi ke toilet. Toilet berada di seberang kantor Pusat Riset di pojok sebelah barat yang menghadap ke komplek perumahan dinas.
Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, ada orang terjatuh dari gedung ini. Disinyalir korban terjatuh dari lantai 3. Korban diduga terjatuh karena bersandar di pagar besi. Lokasi tempat korban terjatuh dari pagar besi persis berada di sisi toilet. Korban tergeletak tidak bernyawa di pekarangan lantai dasar, tepat di bawah toilet!
Tapi karena desakan perut yang telah terasa sangat sesak, akhirnya saya memberanikan diri melangkah ke luar menuju toilet. Sebelumnya, saya mau mampir ke ruang kerja Bang Andi bermaksud minta ditemani, tapi dengkuran beliau menginterupsi langkah saya.