Orang yang tidak belajar, kok, dibantu supaya lulus? Kan seharusnya bantu supaya dia paham, bukan malah mengerjakan tugas-tugas yang seharusnya menjadi miliknya. Lol.Â
Ibaratnya, kamu mau menjadi orang yang berkualitas. Nah, untuk menuju ke sana, ada tugas-tugas yang harus kamu lewati dengan baik sehingga kualitasmu bisa dibuktikan. Karena kamu memang dasarnya tidak mau belajar, tidak mampu mengerjakan tugas, kamu memang seharusnya belajar ulang dari awal.Â
Tapi, ada jalan pintas yang dibuka oleh orang-orang pintar, orang-orang yang punya kemampuan untuk memuluskan jalan bagimu. Caranya?Â
Mereka mereka yang mengerjakan tugasmu, lalu kamu seenaknya dapat nilai yang memuaskan. Akhirnya kamu jadi salah satu di antara orang-orang yang bersusah payah belajar, yang menjadi orang berkualitas. Padahal, nol kaboak.Â
Orang-orang seperti ini yang diharapkan nantinya untuk mengubah pola pikir kita? Lol. Saya kira ini ada keterkaitannya juga dengan tontonan penuh sensasi, tontonan kebodohan dan lain sebagainya yang sejenis mudah viral, mudah disukai banyak orang.Â
Ya, karena orang-orang yang seharusnya tidak mampu melewati ujiannya dibantu dengan jasa joki-jokian itu. Hadeh!
Ah, sebenarnya saya mau saja nulis ini lebih panjang lagi, tapi takutnya menghambat rejeki orang dapat rejeki, kok, dari hasil bantu orang tidak mampu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H