Mohon tunggu...
Yono Timore
Yono Timore Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Pecinta Cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaca Retak

24 April 2014   11:44 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ku jawab sendiri, "entahlah". Jawaban yang absurd.


Meminjam istilah Andrea Hirata, "mungkin aku sedang terkena penyakit gila nomer 38, yaitu jatuh cinta, benarkah?". Bengong.


"Mungkin iya, absurditas rasa ini adalah Cinta. Mungkin aku memang mencintai Tantri"


Waktu merayap bertahun-tahun tanpa ada keberanian untuk beranjak pada kepastian. Waktu yang semakin berumur, aku masih terperangkap untuk menguji rasa cinta itu, mempertanyakan pada diri sendiri dan masih selalu bertanya, "benarkah aku mencintai Tantri?".


Aku menikmati pertemuan yang mulai menua, tidak ingin meretakkan keceriaan dan tawa.


Pada hari itu, akhirnya Tantri bergandengan tangan dengan seorang pria, dan iya, yang terlintas di pikiranmu sekarang benar Kawan, dia memilih seorang laki-laki sebagai teman bersandar, bukan aku.


Sweet for her, I feel Lost. Kecerianku-pun mengendor kedodoran, tak lagi sesak.


Tapi begitulah sebuah kisah, tidak selalu berakhir happy ending kan?


Begini saja kisahnya? Belum kawan, kisah ini belum berakhir.


Tantri menggandeng tangan seorang laki-laki, akhirnya aku-pun menggandeng tangan seorang perempuan lain, tentu bukan Tantri.


Mungkin waktu itu Tuhan berkata, "haii Ata, kamu terlalu mencurahkan rasa perhatian pada satu orang, tapi tau-kah kamu kalau aku telah menyiapkan 2 wanita buat kamu".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun