Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beda Annisa Pohan dengan Arumi Bachsin dalam Berpolitik

13 Oktober 2022   09:55 Diperbarui: 13 Oktober 2022   10:32 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Annis Pohan dan Arumi Bachsin | Foto: Kompas.com

Annisa Pohan dan Arumi Bachsin adalah dua artis muda berani meninggalkan dunia hiburan nan glamour untuk menikah pria dari "dunia berbeda". Kini keduanya menjadi pendamping suami yang politisi. Meski lebih muda, ternyata Arumi justru lebih "senior" dalam berpolitik.

Annisa menikah dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berusia 24 tahun di tahun 2005. Kala itu  AHY masih menjadi anggota TNI Angkatan Darat. Sedang Annisa sebelumnya adalah gadis sampul, model, dan pembaca acara baik di radio maupun TV.

Setelah menjadi istri perwira TNI, Annisa meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya. Annisa punya kesibukannya baru sebagai anggota Persit Chandra Kirana.

Jalan hidupnya berubah ketika mertuanya, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi tugas kepada AHY untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Mungkin SBY berpikir karir militer AHY akan seret karena Partai Demokrat beroposisi terhadap pemerintah.

AHY yang sudah berpangkat mayor, harus meninggalkan kesatuan dan memulai karir di dunia politik. AHY yang minim pengalaman politik tersingkir di putaran pertama Pilgub DKI. Setelah itu, AHY diserahi tanggung jawab sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Annisa pun mengalami transformasi demi karir politik suaminya. Namun Annisa belum berperan banyak saat Pilgub DKI. Sulit menemukan berita tentang kegiatannya dalam rangka menaikkan elektabilitas AHY.

Setelah AHY menjadi nahkoda Partai Demokrat, Annisa mulai ikut aktif di politik, termasuk dengan menjadi ketua Srikandi Demokrat sejak September 2022 lalu. Annisa juga tampak ikut mendampingi AHY dalam berbagai kegiatan politik.

Bukan hanya itu, Annisa juga rajin nge-twit isu-isu politik melalui akun Twitter-nya.

Contohnya, "Kini, kami di luar kekuasaan. Jalankan checks & balances. Insya Allah, Demokrat istiqomah. Tetap gigih dalam berjuang untuk kawal & perjuangkan harapan rakyat #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi".

Bukan hanya mendorong suaminya, Annisa juga turut memberikan kritik terhadap berbagai kebijakan pemerintahan Joko Widodo. Salah satunya ketika merespon kenaikan harga BBM.

"Gaji PNS, gaji TNI & Polri juga naik 9 kali lipat, total 112 persen di zaman Pak SBY. Sekarang malah BBM yang naik. #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi".

Tentu saja twit Annisa menimbulkan pro-kotra. Netizen banyak yang mempertanyakan dasar cuitannya terutama terkait klaim kenaikan gaji PNS di era SBY.

Annisa tampaknya tidak peduli dengan komentar netizen, khas politisi matang yang terbiasa dengan pro-kontra. Cuitannya semakin berani dan tajam.

Namun Annisa membutuhkan speed lebih untuk bisa menyamai kiprah Arumi Bachsin yang lebih dulu menatapi jalan politik. Ibu muda itu sudah matang dalam berpolitik, bahkan sejak awal.

Seperti Annisa, Arumi juga meninggalkan dunia artis di saat karirnya sedang menanjak. Saat usianya masih 19 tahun, Arumi nekad meninggalkan gemerlap dunia hiburam untuk menikah dengan Emil Elestianto Dardak pada tahun 2013.

Arumi kemudian mendampingi suaminya mencoba peruntungan menjadi bupati Trenggalek. Ketika Emil terpilih menjadi bupati di tahun 2016, otomatis Arumi pun menjadi ketua Tim Penggerak PKK Kabupten Trenggalek.

Bisa dibayangkan sulitnya peran baru yang harus dilakoni.  Selain lebih pengalamannya, timnya rata-rata juga sudah seumuran ibunya.

"Semua minta petunjuk, lah aku sendiri ndak tahu apa-apa," cetus Arumi dengan riang saat menceritakan pengalamannya di salah satu stasiun TV.

Arumi tak segan-segan bertanya kepada anak buahnya jika merasa tidak paham pada acara yang didatangi atau program yang akan diresmikan. Sikapnya yang rendah hati berbalas respek sejumlah kalangan.

Sulit menafikan peran Arumi pada kemenangan suaminya di Trenggalek dan juga Pilgub Jawa Timur 2018 saat Emil menjadi calon wakil gubernur mendampingi Khofifah Indar Parawansa.

Arumi terjun langsung ke basis massa, baik sendiri, bersama suami maupun Khofifah. Bahkan Arumi yang mengambil surat dukungan PAN untuk suaminya.

Meski Emil "bawahan" AHY karena menjadi Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, namun dalam berpolitik, Arumi jelas selangkah di depan Annisa.

Mungkin Annisa perlu belajar kepada Arumi bagaimana caranya bergaul dengan emak-emak bau bawang, bau lumpur sawah, bau keringat dan memberikan perhatian pada lenguh deritanya. Konon Arumi tidak pernah mengambil jarak ketika bertemu masyarakat. Sesuatu yang luar biasa jika melihat latar-belakangnya.

Barangkali Arumi sadar, berpolitik tidak cukup hanya "imbauan" lewat medsos. Politik adalah seni untuk mendengarkan sehingga harus berinteraksi secara langsung.

Ini merupakan tantangan berat bagi Annisa. Owner Yayasan Tunggadewi itu tentu tidak ingin hanya "pajangan" seperti ketika menjadi gadis sampul. Terlebih saat ini AHY sedang bersemangat menatap kursi calon wakil presiden. Jika Annisa bisa "menjadi Arumi" mungkin jalan AHY ke Istana akan lebih mudah.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun