Kedua, kita sedang menyaksikan strategi Ganjar untuk jangka panjang agar tidak muncul rivalitas yang terlalu tajam dengan Puan.
Sebab jika persaingan makin meruncing dan mulai melibatkan simpatisan tingkat grass root, Ganjar akan "dipaksa" melepas atribut PDIP. Padahal itu bukan pilihan terbaik jika menengok ke belakang di mana banyak rekan separtai yang tidak lagi bersinar setelah keluar kandang.
Pada saatnya nanti, jika Megawati mengambil keputusan berbeda dari ekspektasinya, kemungkinan Ganjar baru akan memberikan reaksi keras.
Namun pilihan ini bukan tanpa resiko. PDIP memiliki kebiasaan mengumumkan calon yang akan diusung dalam gelaran elektoral menjelang menit terakhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sangat mungkin saat itu koalisi di luar PDIP sudah terbentuk, lengkap dengan penumpangnya. Artinya, Ganjar akan gagal nyapres karena sudah tidak ada lagi perahu tertambat di dermaga.
Harus diakui, untuk jangan pendek, keakraban Jokowi dengan Megawati memang kurang menguntungkan posisi Ganjar.Â
Oleh karenanya Ganjar harus tetap menjaga relasi dengan partai-partai lain sebagai parasut manakala terjadi kondisi darurat. Dengan catatan, tanpa sepengetahun loyalis Puan!
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H