Salah satu kelemahan mendasar dari persoalan BBM adalah kampanye pemerintah jika subsidi BBM sudah dicabut sehingga harganya mengikuti mekanisme pasar. Sebab faktanya tidak demikian.Â
Subsidi BBM, yang disamarkan dalam item subsidi energi, masih cukup besar- meski tidak sebesar pemerintahan sebelumnya, sehigga turut membebani APBN.Â
Fakta ini mungkin bisa sedikit menjawab mengapa subsidi BBM sudah "dicabut" tetapi pemerintah tetap ngutang dalam jumlah besar untuk membiayai proyek infrastrukturnya.
- Ulasan terkait:
Kini saat yang tepat bagi pemerintah untuk memberikan penjelasan secara utuh kepada masyarakat sehingga bisa mengurangi  sentimen negatif. Kepercayaan masyarakat menjadi saat penting karena jika dalam situasi sekarang ini tiba-tiba terjadi rush, katakanlah di salah bank menengah, sangat mungkin dengan cepat menjalar ke bank lain. Jika sudah demikian, efek dominonya sulit kita bayangkan.
Kesimpulannya, pelemahan nilai tukar rupiah, bukan hanya disebabkan oleh faktor eksternal, tapi juga internal- kinerja pemerintah! Â
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H