Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepala BPIP Mundur karena Penguatan Peran Megawati?

8 Juni 2018   19:41 Diperbarui: 9 Juni 2018   07:53 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, siapa pengganti Yudi Latif. Jika dasar pengunduran diri Yudi benar seperti diuraikan pada poin kedua di atas, maka sosok penggantinya adalah intelektual dari dari lingkar dalam Megawati. Jadi tidak mungkin akan diisi politisi, terlebih dari luar kandang Banteng seperti Ali Mochtar Ngabalin meski sekarang sudah berada di istana sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden.

Kedua, sikap anggota Dewan Pengarah. Pernyataan Said Aqil Siradj, salah satu anggota Dewan Pengarah BPIP, jika dirinya rugi dan merasa kehilangan Yudi Latif, kian memperkuat argumen poin kedua. Meski kita paham, pernyataan itu standar dan lumrah, tetapi maknanya akan berbeda manakala Aqil menyebut pengunduran diri Yudi sebagai hak yang harus dihormati. Pernyataan pertama mengandung penyesalan, sedang yang terakhir justru terkesan memberi jalan.

Apapun alasannya, dapat dipastikan pengunduran diri Yudi Latif dari posisi kepala BPIP yang bergaji Rp 76.5 juta per bulan tidak terkait dengan kontestasi Pilpres 2019. Yudi yang pernah menyebut Basuki Tjahaja Purnama sebagai Robinhood  dikenal sebagai intelektual Muslim yang menentang agama dibawa ke ranah politik praktis sebagaimana Nurcholish Madjid- mentornya di Paramadina, yang terkenal dengan slogan: Islam Yes, Partai Islam No. 

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun