Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

The Flash, Penantian Panjang yang Terbayar Tuntas!

14 Juni 2023   22:58 Diperbarui: 16 Juni 2023   01:00 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Dok Warner Bros via Popverse.com

Hasilnya, film yang secara tema cukup berat dan kelam ini tetap terasa menyenangkan dan ringan untuk dinikmati. Menghibur tanpa harus menurunkan wibawa sang jagoan dengan jokes berlebihan dan tak perlu layaknya film "dewa petir" dari franchise sebelah. 

Tentunya apa yang disajikan The Flash menjadi sebuah perpaduan pas yang memang dibutuhkan untuk sebuah film superhero. Serius tapi tetap menghibur.

Dok Warner Bros via Popsugar.com
Dok Warner Bros via Popsugar.com
Action sequence di film ini juga dieksekusi dengan mewah, lengkap dengan taburan CGI yang melimpah. Walaupun banyak yang mengkritik kualitas CGI film ini, saya pribadi tak merasa terganggu dengan itu. Karena menurut saya kualitasnya masih terasa baik walaupun di beberapa bagian memang tak terasa unsur "wah"-nya.

Hal lain yang saya suka dari The Flash adalah bagaimana film ini mampu menjelaskan konsep time travel yang sebenarnya njlimet dengan cara yang mudah dan tak berbelit-belit. 

Bahkan penjelasannya muncul pada adegan santai di ruang makan dengan seporsi spaghetti menjadi metaforanya. Bagi saya ini cara yang cukup cerdas untuk mengenalkan konsep multiverse kepada penonton kasual yang tak mengikuti komiknya.

Dok Warner Bros via Cnn.com
Dok Warner Bros via Cnn.com
Dari sisi science, konsep multiverse yang dipakai MCU mungkin bisa lebih "dipertanggungjawabkan" secara ilmiah. Namun hasil akhirnya menurut saya justru terasa berbelit-belit dan terlalu panjang hingga penonton mungkin lupa bahwa saat ini MCU juga sedang mengembangkan multiverse-nya. Nah, The Flash menyederhanakan itu dan saya yakin lebih bisa diterima dengan cepat oleh penonton kasual.

Penyederhanaan ini saya rasa sangat berguna mengingat publik saat ini sudah "capek" dengan manuver-manuver Warner Bros terhadap deretan superhero DC. Apalagi sebentar lagi akan memasuki era baru DCU, sehingga konsep multiverse ini harus bisa dipahami publik dengan cepat agar bisa menikmati ragam sajian tontonan DC dan koneksi antar dunianya dengan mudah.

Karena masih banyak kemungkinan yang terjadi dan harapan yang menjadi kenyataan akan kehadiran superhero DC setelah adanya konsep multiverse ini. Tinggal berdoa saja, heuheu.

Dok Warner Bros via Deadline.com
Dok Warner Bros via Deadline.com
Namun pencuri perhatian di film ini tentu saja performa sang bintang utama, Ezra Miller. Dia benar-benar sukses memerankan Barry Allen bahkan bukan hanya satu melainkan dua, seperti yang sudah diperlihatkan pada trailernya.

Benar ada kehadiran Michael Keaton sebagai Batman dan Sasha Calle sebagai Supergirl. Benar juga kehadiran keduanya cukup krusial dalam perjalanan cerita The Flash kali ini. Namun keduanya ternyata tidak menutupi performa sang tokoh utama seperti yang dikhawatirkan banyak orang.

Dok Warner Bros via Ign.com
Dok Warner Bros via Ign.com
Menjadi dua Barry Allen dengan kepribadian berbeda tentu saja bukan hal yang mudah. Dan Ezra mampu memainkan peran keduanya dengan total dan nyaris sempurna. Bahkan setiap ekspresi mikro juga diperlihatkan secara detail dan berbeda antara kedua Barry, seakan benar-benar melihat dua aktor berbeda yang memainkan peran itu. Salut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun