Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"All of Us Are Dead", Cerita Zombie Berulang dengan Kemasan yang Menarik

6 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 7 Februari 2022   13:50 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Celebrity.okezone.com
Celebrity.okezone.com

Yang pertama, All of Us Are Dead adalah sebuah serial zombie apocalypse yang konfliknya terasa dekat dengan keseharian kita. Tidak seperti franchise Resident Evil-nya Milla Jovovich yang terasa futuristik, Kingdom dan Overlord yang terasa unsur fantasinya dalam balutan historical fiction-nya atau I Am Legend-nya Will Smith dan The Walking Dead yang terasa apokaliptik.

All of Us Are Dead jadi terasa relevan karena konflik terjadi di masa kini dengan area konfliknya yang terasa sederhana yaitu di gedung sekolah dan lingkungan di sekitarnya. 

Salah satu adegan Train to Busan. (Imdb.com)
Salah satu adegan Train to Busan. (Imdb.com)

Kesederhanaan inilah yang juga membuat Train To Busan dan World War Z menjadi favorit banyak orang karena menawarkan gambaran sebuah kejadian yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Karena Train to Busan terjadi di transportasi publik dan World War Z mengawalinya di tengah kondisi perkotaan besar yang padat.

Scotsman.com
Scotsman.com

Yang kedua, All of Us Are Dead menggunakan jenis zombie "runner" yang bisa berlari dan menyerang dengan cepat alih-alih zombie "walker" yang berjalan lambat layaknya film-film zombie klasik. Hal ini selain membuatnya terasa modern sekaligus membuat element of surprisenya lebih terasa.

Zombie runner membuat berbagai adegan aksi juga bisa dimaksimalkan berkat berbagai koreografi pertarungan jarak dekat dan cepat yang seru dan mendebarkan. Dan sensitifitas zombie terhadap suara semakin membuat terornya terasa mencekam.

Parapuan.co
Parapuan.co

Yang ketiga, serial ini nyatanya masih memberikan ruang yang cukup untuk pengembangan karakter-karakternya. Sehingga walaupun jumlahnya banyak, masing-masing karakter terasa unik dan memiliki diferensiasi yang jelas. Ditambah masing-masing karakter baik itu antagonis maupun protagonis juga berhasil membuat kita peduli walaupun tak semuanya mendapatkan porsi yang sama dalam penceritaan latar belakangnya.

Sehingga ketika datang momen kematian sosok yang kita sukai atau idolai akan terasa mengecewakan dan menyesakkan. Begitu juga sebaliknya, ketika sosok antagonis yang menemui ajalnya maka perasaan puas pun akan muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun