Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Kotaro Lives Alone", Potongan Kehidupan yang Bertutur Manis, Hangat, dan Jenaka

26 Agustus 2021   07:52 Diperbarui: 26 Agustus 2021   18:30 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kotaro Lives Alone versi Manga dan Live Action (sumber: kincir.com)

Pasalnya, sifat keduanya sangat berbeda dengan Karino yang cenderung lebih santai, masa bodoh, dan tidak peka terhadap sekitar.

Sumber: idntimes.com
Sumber: idntimes.com

Chemistry keduanya itulah yang membuat serial ini semakin menarik. Di mana keduanya terus bertumbuh dewasa bahkan saling mengerti satu sama lain seiring berjalannya cerita. Hubungan layaknya kakak beradik itulah yang lantas membuatnya terasa hangat, lucu, bahkan sangat menggemaskan. 

Termasuk pada momen ketika Kotaro ngambek karena salah pengertian atau ketika Karino merasa depresi karena pekerjaannya, keduanya hadir menguatkan satu sama lain dengan caranya masing-masing.

Karakter lainnya memang tidak memiliki screen time sebanyak Karino. Namun porsi mereka pun bukan hanya sekadar pelengkap. Bisa dibilang, karakter seperti Mizuki, nona Ayano, tuan Tamaru, dan Keisuke memiliki peran sangat penting terhadap perjalanan spiritual seorang Kotaro. 

Merekalah yang kelak akan banyak mengubah sudut pandang Kotaro dalam memaknai kehidupan termasuk mengajarkan bahwa hidup tak selamanya harus bersikap individualis.

Sumber: Film.zigi.id
Sumber: Film.zigi.id

Namun yang membuat serial ini lebih menarik adalah bahwasanya Kotaro Lives Alone mampu menyampaikan isu sosial yang materinya sendiri sejatinya cukup berat ke dalam bentuk visual yang justru terasa ringan dan fun untuk dinikmati.

Ya, Kotaro sebenarnya adalah gambaran anak-anak di seluruh dunia yang menjadi korban atas konflik rumah tangga seperti KDRT dan perceraian, di mana kondisi tersebut tak bisa dipungkiri turut memengaruhi tumbuh kembang anak khususnya di sisi emosionalnya.

Sumber: Jawapos.com
Sumber: Jawapos.com

Namun baiknya, serial ini tak menjustifikasi setiap kejadian atau keputusan yang dilakukan karakter-karakternya. Penonton diharapkan untuk dewasa dalam menyikapi setiap problem yang ada dan memutuskan sendiri terkait benar atau tidaknya tindakan-tindakan yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun