Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"7500", Pertaruhan Hidup dan Mati dalam Kokpit Pesawat

23 Juni 2020   13:28 Diperbarui: 23 Juni 2020   20:21 1858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika penulis hanya boleh memberikan satu saja film rekomendasi untuk bisa ditonton di minggu ini, maka 7500 bakal menjadi judul yang terlebih dahulu penulis sebutkan.

Pasalnya, film yang baru saja muncul di platform streaming Amazon Prime ini memberikan cerita yang sejatinya sederhana namun cukup untuk memenuhi syarat sebagai film drama-thriller yang mencekam.

Film yang ditulis dan disutradarai oleh sutradara asal Jerman, Patrick Vollrath, setidaknya memiliki tiga faktor utama yang membuatnya menarik.

Yang pertama tentang sajian thriller yang efektif, kemudian kekuatan aktor sentralnya, serta isu relevan namun juga sensitif yang dibawanya.

7500 juga menjadi feature film pertama milik Patrick Vollrath, yang sebelumnya lebih sering memproduksi film-film pendek di negara asalnya. 

Dan jika melihat hasil kerjanya pada film 7500 ini, bukan tidak mungkin bahwa dalam waktu yang tak terlalu lama lagi kita bakal sering melihat namanya ada pada produksi film-film besar Hollywood di masa depan.

Sinopsis

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com
7500 bercerita tentang perjalanan sebuah pesawat Airbus A-319 yang berubah menjadi mimpi buruk bagi segenap awak dan penumpang di dalamnya.

Pesawat yang dikendalikan oleh pilot Michael Lutzmann (Carlo Kitzlinger) dan co-pilot Tobias Ellis (Joseph Gordon-Levitt) sedianya berangkat dari Berlin untuk menuju Paris ketika penyerangan terjadi.

Tak mendapati sesuatu yang mencurigakan pada saat pengecekan rutin pesawat sesaat sebelum terbang, Tobias dan Michael justru dikejutkan oleh keributan dari para penumpang di dalam kabin. Keributan yang kemudian berujung pada usaha beberapa laki-laki untuk masuk ke dalam kokpit.

Kokpit pun kemudian berubah layaknya medan perang yang mengerikan. Di mana terlukanya Michael memaksa Tobias untuk menjadi pengambil keputusan terkait hidup dan mati para awak dan penumpang pesawat. Ia pun harus berhadapan dengan para teroris yang berusaha mengambil alih pesawat untuk memuluskan tujuan mereka.

Tobias pun melaporkan kepada air traffic control yang terkait adanya pembajakan di dalam pesawat. Berharap akan datangnya sebuah bantuan, meskipun hal tersebut nampak sangat mustahil.

7500 lantas menjadi kode yang menandai adanya pembajakan di dalam pesawat tersebut.

Sajian Drama Thriller yang Sederhana dan Efektif

Sumber: cineeuropa.org
Sumber: cineeuropa.org
Cerita aksi terorisme di dalam pesawat memang bukanlah sebuah hal yang baru. Pada film produksi Hollywood kita bisa melihatnya lewat film semisal Air Force One, Executive Decision, dan Non Stop.

Namun 7500 menyajikan sesuatu yang berbeda. Bahhkan rasanya tak berlebihan jika penulis menyebut bahwa film ini memberikan standar baru sebuah drama thriller yang mencekam tanpa perlu dibuat pusing oleh kerumitan jalan cerita.

Sesederhana 7500 yang mampu memberikan ruang pengenalan akan karakter-karakter utamanya di awal film yang singkat namun efektif dalam membangun chemistry antar karakter yang dibutuhkan ke depannya.

Di mana hal tersebut berfungsi efektif kala emosi para karakternya dibutuhkan sebagai penguat cerita di tengah-tengah gempuran teror yang terjadi di sepanjang film.

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com
Uniknya, hampir 90% adegan berada di dalam kokpit pesawat. Mulai dari pengenalan karakter utamanya, proses menerbangkan pesawat dengan penggambaran yang detail layaknya di dalam simulasi pesawat, hingga aksi terorisme itu terjadi.

Berada dalam satu latar tempat selama 90 menit tentu saja berpotensi menimbulkan kebosanan.

Namun dengan cerdasnya Patrick Volrath dan Senad Halilbasic meramu tiap skenarionya dengan baik, sehingga keseruan dan ketegangan di tiap adegannya tetap terjaga dan membuat penonton tak ingin melewatkan ceritanya.

Ditambah dengan sinematografer Sebastian Thaler yang dengan brilian memaksimalkan penggunaan kamera handheldnya, sehingga intensitas ketegangan dan ragam aksi di dalam area kokpit yang sempit dapat tertangkap sempurna.

Menghadirkan nuansa klaustrofobia yang membuat penonton merasa tidak nyaman namun tetap penasaran di satu sisinya.

Akting Memukau Joseph Gordon-Levitt

Sumber: Hollywoodreporter.com
Sumber: Hollywoodreporter.com
Tak bisa dipungkiri bahwa akting memukau Joseph Gordon-Levitt sebagai co-pilot pemberanilah yang semakin memberikan nilai tambah pada film ini.

Ia tidak menampilkan sosok lelaki pemberani layaknya Liam Neeson, Bruce Willis, atau Tom Cruise dengan kesigapan dan keahlian menggunakan senjata untuk melumpuhkan lawan-lawannya.

Ia justru memunculkan keberanian dalam karakter Tobias dengan lebih humanis dan membumi. Bahwasanya Tobias sama seperti kita, seseorang dengan kehidupan normal yang seketika bisa mengalami ketidakberuntungan kala harus berada di tengah-tengah situasi yang pelik dan mencekam.

Peran sentralnya membuat Joseph Gordon-Levitt begitu bersinar di film ini. Kita diizinkan untuk melihat perkembangan karakter Tobias dari seorang laki-laki penyayang yang memiliki satu orang anak, kemudian berubah menjadi seorang laki-laki yang tertekan, depresi, bahkan menjadi penentu antara hidup dan mati semua orang yang berada di dalam pesawat tersebut.

Sebuah Pesan bagi Para Pelaku Teror

Sama seperti halnya Hotel Mumbai yang menggambarkan tindakan terorisme berjubahkan agama, 7500 pun demikian.

Tidak adanya motif lain dalam pembajakan selain dalih menjalankan perintah agama, membuat film ini cukup relevan dengan apa yang terjadi di seluruh dunia saat ini.

Meskipun sejatinya tema seperti ini juga berpotensi memantik sentimen negatif dari orang-orang yang tidak open minded dalam memaknai pesan dalam sebuah film.

Sumber: imdb.com
Sumber: imdb.com
Hanya saja, satu hal yang membuat 7500 berbeda adalah pesan kuat mengenai kesia-siaan terorisme melalui salah satu karakter teroris bernama Vedat (Omid Memar).

Vedat adalah teroris termuda di kelompok pembajak tersebut, yang sejatinya masih berada dalam persimpangan jalan antara kebaikan dan kejahatan.

Vedat masih memiliki hati dan sisi humanis yang kuat, di mana bagi dia tak seharusnya manusia saling membunuh.

Pendiriannya begitu kuat meskipun rekan-rekannya memberikan doktrin yang menyesatkan tentang bagaimana Tuhan sejatinya mengizinkan tindakan mereka.

Vedat menjadi gambaran nyata bahwasanya di seluruh dunia masih banyak orang-orang baik yang terpaksa harus melakukan kejahatan karena ia ditipu oleh pemahaman yang salah tentang agama ataupun ras. Bahwasanya setiap nyawa manusia begitu berharga dan manusia tak punya hak untuk mengakhiri nyawa manusia lainnya.

Vedat juga menunjukkan bahwasanya tak akan pernah ada jalan pulang begitu seseorang memilih untuk terjun ke dunia terorisme, apapun dalih dan tujuannya.

Karena ketika seseorang tersadar akan tindakannya dan ingin kembali menemui jalan pulang, semua hal tersebut hanya akan menjadi kesia-siaan yang akan disesali seumur hidup. Ya, tidak akan ada jalan pulang.

Penutup

Sumber: cinemovie.tv
Sumber: cinemovie.tv
Tentu saja 7500 penulis rekomendasikan sebagai tontonan minggu ini. Apalagi untuk para pembaca yang menyukai suguhan thriller mencekam dan menegangkan yang nampak tak memberikan ruang untuk bernapas sejenak.

Kehadiran Joseph Gordon-Levitt tentu menjadi nilai tambah bagi yang rindu melihat peran sentralnya di sebuah film, setelah terakhir terlihat di film The Walk(2015) dan Snowden(2016).

Jadi, penulis memberikan nilai 8/10 untuk sajian thriller sederhana namun memberikan efek mengejutkan yang luar biasa ini. Sebuah pertaruhan hidup dan mati dalam kokpit pesawat yang tentunya sayang untuk dilewatkan

Selamat menonton. Salam Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun