Dengan begitu, meskipun diperankan oleh orang yang berbeda, namun koneksi antar karakter yang dibangun dengan baik tersebut masih memberikan kita rasa percaya terkait perkembangan karakter-karakter yang terasa sangat natural.
Keduanya memang tidak muncul setiap saat, namun ketika keduanya muncul dalam satu adegan tertentu, kualitas akting keduanya mampu mengalihkan perhatian. Apalagi Ardhito yang tergolong pemain baru di film ini.
Jika Sheila mampu mencuri perhatian dengan karakter Aurora dan segala problem anak tengahnya yang complicated, maka Ardhito sebagai Kale muncul untuk memberikan warna bagi kehidupan Awan yang terasa diselimuti kabut tebal.Â
Keduanya tak hanya mampu memberikan tambahan emosi yang dibutuhkan, namun juga berhasil menghidupkan kata-kata bijak nan legendaris dalam buku NKCTHI menjadi sesuatu yang hidup dan believable.
Namun hal tersebut nyatanya tak terlalu mempengaruhi hasil akhir film ini yang memang terasa manis, penuh aura positif dan terasa hangat sekaligus personal bagi sebagian orang.
Seperti ilustrasi pesawat kertas berisi pesan yang dibawanya, NKCTHI memang nyatanya sukses menjadi surat cinta untuk keluarga yang mendarat dengan sempurna pada landasan hati tiap-tiap penontonnya.
NKCTHIÂ memang mengizinkan kita untuk berada pada sudut pandang anak dan bagaimana cara anak memandang berbagai hal yang dilakukan orangtuanya. Kita pun diizinkan untuk ikut kesal, marah, ataupun gemas atas setiap tindakan dan keputusan yang terjadi pada sang anak.
Namun dengan adilnya film ini juga memberikan kita sudut pandang sang orangtua yang membuat cerita film ini menjadi seimbang dalam memberikan pesan tentang cinta dalam keluarga secara lengkap.