Bahkan tak bisa dipungkiri, beberapa komposisi scoringnya yang menyatu apik dengan sinematografi Robbie Ryan (The Favourite) yang sederhana namun magis, mampu mencabik emosi lebih dalam lagi yang berujung pada air mata yang mengalir tipis dan membasahi mata.Â
Robbie mampu mentranslasikan setiap pesan tersirat tentang ruang dan perpisahan ke dalam visual yang atmospheric dan filosofis.
Mereka berdua mampu menampilkan sosok suami istri yang hangat pada masa indah pernikahannya sekaligus menyebalkan pada masa perpisahannya.
Jika Adam Driver mampu menampilkan sosok suami yang ambisius sekaligus bertanggung jawab pada keputusannya, maka Scarlett Johansson mampu menjadi sosok istri yang depresi sekaligus berbeban berat.Â
Namun keduanya sejatinya masih sama-sama memiliki harapan di tengah ego dan keras kepala yang melingkupi mereka berdua.
Kita diizinkan untuk merasakan konflik bertingkat yang dimulai dengan adu argumen ringan, umpatan ringan hingga berakhir menjadi cacian dan makian yang sangat jahat dan menyakitkan, yang membuat mereka berdua saling menyesali perkataannya kemudian.
Adegan konflik ini mungkin bisa disamakan kualitasnya dengan adegan konflik antara Leonardo DiCaprio dengan Kate Winslet dalam film Revolutionary Road.Â
Di mana film tersebut juga sama-sama menggambarkan problematika pasangan muda yang frustrasi dengan permasalahan dalam diri mereka masing-masing.