Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Trauma Korban Pemerkosaan dan Harapan Akan Keadilan dalam "Unbelievable"

20 Oktober 2019   07:12 Diperbarui: 20 Oktober 2019   16:29 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 

Serta yang kedua adalah tentang detail dari kondisi emosional Marie Adler sendiri yang tengah berada di antara murka, kebingungan, dan kesedihan terkait kondisi sosial di sekitarnya pasca kejadian tersebut.

Di awal episode saja kita sudah berhasil dibawa untuk berada di tengah-tengah interogasi polisi kepada Marie Adler. 

Sudut pandang yang diberikan kepada penonton pun bukanlah sudut pandang si polisi ataupun Marie, melainkan layaknya seorang hakim yang berada di tengah-tengah mereka. Kita seakan diajak untuk ikut menebak siapa yang salah dalam kasus ini.

Kaitlyn Dever praktis menjadi sorotan utama di serial ini. Bukan hanya karena mampu menunjukkan sosok perempuan muda yang terguncang pasca pemerkosaan, namun juga mampu menunjukkan ketabahan dan ketangguhannya dalam usahanya memulai hidup kembali.

Tiap episodenya mengajak kita untuk melihat perubahan demi perubahan pada dirinya, entah dalam hal memandang sekitarnya maupun menerima dirinya sendiri. Kaitlyn seakan mampu membuat kita ikut empati akan derita yang dihadapi Marie Adler.

Detektif Grace Rasmussen (Toni Collette) dan Detektif Karen Duvall (Merritt Wever)| Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 
Detektif Grace Rasmussen (Toni Collette) dan Detektif Karen Duvall (Merritt Wever)| Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 

Beruntung serial ini juga memiliki sosok aktris serba bisa Toni Collette. Yang bersama dengan Merritt Wever berhasil menghidupkan 2 sosok detektif berbeda kepribadian yang harus bersatu demi terpecahnya kasus yang super rumit itu.

Mereka tak hanya berhasil memainkan peran detektif dengan sangat realistis, namun juga berhasil menjadi semacam simbol harapan selama kita mengikuti serial ini. 

Terlebih ketika kemudian kita mengetahui bahwa masih banyak korban lainnya yang juga memiliki trauma dan ketakutan seperti apa yang dialami Marie Adler, yang kebenarannya juga"dibungkam" oleh detektif sebelumnya yang mencoba menyelesaikan kasus mereka namun kesulitan mencari bukti.

Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 
Sumber: Timberman/Beverly Productions and CBS Television Studios 

Atmosfer ala CSI memang jamak kita rasakan ketika menyaksikan serial ini. Baik dari adegan pencarian barang bukti, penunjukkan alibi, hingga gambaran sosok kepala kepolisian dan jajarannya yang nampak familiar dengan serial bertema serupa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun