Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menertawakan Tragedi ala "Joker"

3 Oktober 2019   08:52 Diperbarui: 3 Oktober 2019   21:13 2694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arthur Fleck sebagai Joker (cbr.com)

Robert de Niro dalam Joker (indiewire.com)
Robert de Niro dalam Joker (indiewire.com)
Ia tak ragu membuat jokes dari seseorang yang nampak "pantas" dijadikan bahan olok-olok massa hanya karena penampilannya, tanpa peduli akan latar kisah dibelakangnya. Sebuah gambaran relevan dari kehidupan sosial yang terjadi saat ini.

Arthur memang membuat kita empati pada kerasnya kehidupan yang dialaminya, pada tragedi demi tragedi yang menimpanya. Namun Arthur tidak meromantisasi tindakannya menjadi sebuah pembenaran yang membuatnya nampak menjadi anti-hero yang kemudian dicintai. 

Arthur tetaplah Arthur dengan kegilaan yang dirinya sendiri pun menyadarinya.

Arthur mungkin adalah sebagian dari manusia yang tertindas oleh lingkungan sosialnya. Arthur mungkin adalah sebagian dari manusia yang tak bisa berbicara lantang kepada penguasa. Arthur mungkin adalah sebagian dari manusia yang nalurinya mati karena kekecewaan demi kekecewaan yang menimpa sepanjang hidup.

Arthur Fleck sebagai Joker (cbr.com)
Arthur Fleck sebagai Joker (cbr.com)
Meskipun kemudian ia berdiri bak malaikat bagi sebagian orang yang mendukungnya, namun Arthur tetaplah penjahat yang selama ini kita kenal. 

Penjahat yang tak hanya berperan dalam  berbagai kegilaan di Gotham City, namun juga menjadi semacam interpretasi dari Yin-Yang pada sosok caped crusader kelak.

Jika Jack Nicholson berubah menjadi sosok psikopat setelah dilemparkan ke dalam cairan kimia yang merusak wajahnya, maka Joaquin Phoenix berubah menjadi sosok menakutkan pasca dilemparkan ke dalam sebuah lingkungan sosial yang tegas memisahkan antara golongan atas dan golongan bawah. 

Joaquin nampak memasukkan segala lika-liku kehidupan, penolakan  dan ketidakadilan hidup ke dalam satu sosok yang memaksa dirinya sendiri untuk memasang wajah bahagia.

Indiewire.com
Indiewire.com
Bobot tubuhnya yang berkurang banyak, seperti yang dilakukan Christian Bale dalam Rescue Dawn, nampak meyakinkan bahwa ia bukanlah sosok yang mampu melawan ketidakadilan melalui kekuatannya. 

Tak meyakinkan juga untuk bisa disebut sebagi penjahat, melainkan hanya sebagai pria dengan tingkat delusi yang mengkhawatirkan. Namun semuanya berubah ketika ia dengan dinginnya melakukan pembunuhannya yang pertama.

"Is it just me or is it getting crazier out there?"-Arthur Fleck.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun