Sebuah fakta yang kemudian membuat sebuah pertanyaan besar bagi mereka. Benarkah eksistensi para superhero tersebut hanya sekadar menjadi lambang dan agen perdamaian bumi? Ataukah ada konspirasi lain yang harus dibangun demi kepentingan kelompok mereka sendiri?.
Sebuah Satir Superhero yang Tegas, Menggelitik dan Tentu Saja... Brutal
Jika Anda pernah menyaksikan film-film semacam Watchmen, Chronicle atau Brightburn yang memberikan perspektif berbeda dan berkebalikan mengenai konsep manusia super, maka anda tak akan kaget melihat narasi yang coba dihadirkan dengan energi sejenis dalam serial ini.
Superhero disini bukanlah superhero yang bisa menjadi penjaga masyarakat selama 24 jam, melainkan menjadi "pegawai" yang melakukan tiap aksinya dengan balutan unsur politis yang tinggi demi mencapai hasil akhir yang disebut reputasi.
Disini, dimana "kryptonite" para superhero bukan lagi berbentuk batu melainkan reputasi, membuat para superhero tersebut selalu menampilkan citra terbaik mereka dan menutup rapat segala rahasia gelapnya dengan berbagai kemasan menariknya.
Tentu saja hal ini menjadi sangat kontradiktif dengan konsep dan gambaran superhero yang selama ini kita kenal.
Meskipun pada setiap aksi yang dilakukannya selalu dalam kemasan peduli atas kemanusiaan, nyatanya Homelander lah yang paling terdepan dalam mengabaikan hal-hal kemanusiaan demi kepentingan dirinya sendiri. Tentu saja hal ini menjadi semacam kritikan pedas yang juga cukup menggelitik terkait Amerika itu sendiri.
Bahkan di salah satu episodenya, serial ini menampilkan kritikan pedas yang saya rasa paling relevan namun tentu saja kontroversial. Yaitu mengenai penggunaan dalil agama untuk menutup segala kekurangan diri.
Sang superhero yang kemudian disebut "The Preacher", jelas menjadi potret jujur bagaimana agama bisa menjadi alat pengeruk popularitas bahkan uang, meskipun dibelakang layar kelakuan bejatnya yang tak mencerminkan ajaran agama juga terus dilakukan.
Keras, namun suka tidak suka seperti itulah kelakuan para pembesar di dunia nyata yang hobi mempermainkan agama demi keuntungan pribadi dan golongannya.