Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Boys", Satir Superhero dengan Kemasan Intrik Politik yang Menggelitik

30 Agustus 2019   18:33 Diperbarui: 31 Agustus 2019   12:20 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah fakta yang kemudian membuat sebuah pertanyaan besar bagi mereka. Benarkah eksistensi para superhero tersebut hanya sekadar menjadi lambang dan agen perdamaian bumi? Ataukah ada konspirasi lain yang harus dibangun demi kepentingan kelompok mereka sendiri?.

Sebuah Satir Superhero yang Tegas, Menggelitik dan Tentu Saja... Brutal
Jika Anda pernah menyaksikan film-film semacam Watchmen, Chronicle atau Brightburn yang memberikan perspektif berbeda dan berkebalikan mengenai konsep manusia super, maka anda tak akan kaget melihat narasi yang coba dihadirkan dengan energi sejenis dalam serial ini.

Deadline.com
Deadline.com
Disini, dimana dunia telah disesaki banyak superhero, superhero telah menjadi komoditas dan sumber kapitalisasi atas monopoli bisnis perusahaan besar. 

Superhero disini bukanlah superhero yang bisa menjadi penjaga masyarakat selama 24 jam, melainkan menjadi "pegawai" yang melakukan tiap aksinya dengan balutan unsur politis yang tinggi demi mencapai hasil akhir yang disebut reputasi.

Disini, dimana "kryptonite" para superhero bukan lagi berbentuk batu melainkan reputasi, membuat para superhero tersebut selalu menampilkan citra terbaik mereka dan menutup rapat segala rahasia gelapnya dengan berbagai kemasan menariknya.

Tentu saja hal ini menjadi sangat kontradiktif dengan konsep dan gambaran superhero yang selama ini kita kenal.

studentproblems.com
studentproblems.com
Homelander(Antony Starr) misalnya. Dirinya yang memiliki perawakan dan kemampuan layaknya Superman, menjadi perwujudan -atau bisa dibilang sebagai interpretasi atas segala kritik- Amerika sebagai tanah air. Kemampuan politisnya yang hebat dan kekuatan adidayanya, membuat ia bisa melakukan hal apapun meskipun kerap bertentangan dengan induk organisasi Vought.

Meskipun pada setiap aksi yang dilakukannya selalu dalam kemasan peduli atas kemanusiaan, nyatanya Homelander lah yang paling terdepan dalam mengabaikan hal-hal kemanusiaan demi kepentingan dirinya sendiri. Tentu saja hal ini menjadi semacam kritikan pedas yang juga cukup menggelitik terkait Amerika itu sendiri.

Bahkan di salah satu episodenya, serial ini menampilkan kritikan pedas yang saya rasa paling relevan namun tentu saja kontroversial. Yaitu mengenai penggunaan dalil agama untuk menutup segala kekurangan diri.

Sang superhero yang kemudian disebut "The Preacher", jelas menjadi potret jujur bagaimana agama bisa menjadi alat pengeruk popularitas bahkan uang, meskipun dibelakang layar kelakuan bejatnya yang tak mencerminkan ajaran agama juga terus dilakukan.

Keras, namun suka tidak suka seperti itulah kelakuan para pembesar di dunia nyata yang hobi mempermainkan agama demi keuntungan pribadi dan golongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun