Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Black Mirror: Season 5", Lanjutan Antologi Distopia dengan Pendekatan Isu Sosial yang Relevan

19 Juni 2019   17:07 Diperbarui: 19 Juni 2019   17:20 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hindustantimes.com
hindustantimes.com
Mungkin ini adalah episode Black Mirror paling ringan dan di luar pakem selama ini. Selain karena tone nya lebih cerah, episode ini memiliki ending yang cenderung happy ending layaknya film remaja pada umumnya. 

Namun, bukan berarti episode ini tidak bagus.

Layaknya A Star is Born, episode ini tak hanya menceritakan bagaimana sisi gelap industri musik modern saat ini, namun juga kemarahan terkait perkembangaj industri pop yang semakin tak manusiawi. Banyak artis dituntut untuk tak menjadi dirinya sendiri dan harus tunduk pada kemauan pasar.

Kesuksesan dan gelimang harta membuat label rekaman senang, namun di satu sisi sang artis tak mampu bertahan lagi dengan kepura-puraannya. Ada letupan kreativitas yang mesti dikeluarkan meskipun hal tersebut tak memungkinkan.

Empireonline.com
Empireonline.com
Tak hanya itu, karakter robot Ashley too yang merupakan robot dengan kecerdasan artifisial milik Ashley O(Miley Cyrus), menjadi contoh nyata bagaimana label saat ini terobsesi membuat seorang artis populer untuk hidup selamanya. Rekaman sample suara yang dimodifikasi menjadi lagu dan hologram yang memunculkan sosok sang artis pun nampaknya belum cukup. 

Artificial Intelligence kemudian menjadi solusi yang cukup seksi meskipun juga membahayakan di satu sisi. Semuanya dibentuk atas nama industri dan tuntutan fans.

Namun di episode yang sejatinya paling ringan ini, pujian memang patut disematkan pada Miley Cyrus dan Angourie Rice yang pada episode ini memberikan penampilan terbaiknya. Tanpa mereka berdua nampaknya episode ini tak akan sebaik ini. Karena dari sisi naskahnya sendiri memang yang paling biasa saja dibandingkan 2 episode lainnya.

Express.co.uk
Express.co.uk
Rachel, Jack and Ashley Too praktis hanya menjadi sarana edukasi bagi remaja tentang betapa pentingnya menjadi diri sendiri. Konflik dalam batin kadang diperlukan untuk menentukan arah masa depan. 

Apakah harus berani keluar dari zona nyaman namun bisa mencapai passion yang sesuai? Atau tetap berada di zona nyaman namun terkungkung kebebasan berekspresinya?

Skor: 7/10

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun