Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kebohongan di Tengah Tragedi Mematikan dalam "Chernobyl"

13 Juni 2019   17:15 Diperbarui: 14 Juni 2019   11:10 5827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penampilannya sebagai sosok otoriter yang tak mengamini bahwa keputusannya menghasilkan kesalahan fatal, menjadi adegan paling menyebalkan dan menggemaskan yang membuat kita ikut merasa geram.

Ilustrasi: denofgeek.com
Ilustrasi: denofgeek.com
Tokoh fiktif seorang ilmuwan wanita bernama Ulana Khomyuk(Emily Watson), dibuat sebagai penghormatan terhadap para ilmuwan lain yang turut membantu Legasov mengungkap tabir kebenaran. Jelas, kehadiran sosok Ulana juga mampu menambah intensitas film berkat gambaran gigihnya membuka fakta meskipun harus melakukan aksi spionase yang mengancam karirnya.

Sajian Visual dan Scoring yang Mengagumkan

Ilustrasi: Variety.com
Ilustrasi: Variety.com
Menyaksikan Chernobyl tak ubahnya memasuki sebuah kelas sejarah dengan tampilan visual dan musik latar yang membuat kita betah berlama-lama. Setiap detail penceritaan mampu ditranslasikan ke dalam sajian visual yang memanjakan mata dengan tambahan scoring yang mampu membangun suasana.

Jika anda pernah menyaksikan film Belanda berjudul Thelma, anda pasti familiar dengan sinematografi dalam Chernobyl. Pasalnya, kedua film ini menggunakan sinematografer yang sama yaitu Jakob Ihre.

Maka layaknya Thelma yang kisahnya juga cukup gelap, Chernobyl pun juga tampil dengan visual yang agak kelam dan dingin sehingga mampu menarasikan situasi mengerikan yang terjadi saat itu. Ditambah dengan CGI yang meskipun tampil singkat, namun didesain dengan cukup maksimal dan halus sehingga mampu menampilkan efek ledakan yang maksimal.

Ilustrasi: Metro.co.uk
Ilustrasi: Metro.co.uk
Production design yang disupervisi Luke Hull pun begitu menggugah. Luke Hull yang juga merangkap sebagai Art Director dan Art Department di beberapa film Hollywood semisal Prometheus dan King Arthur-nya Guy Ritchie, menambah sisi positif dari miniseri ini.

Tampilan kota Pripyat era 80-an dari ramai hingga kosong, suasana menegangkan di dalam reaktor, hingga tanpilan luka yang membuat ngilu, semuanya mampu ditampilkan dengan detail yang cukup baik. 

Sementara dari sisi scoring, Hildur Gudnadottir memberikan sajian scoring yang mampu membangun efek mengerikan, mencekam dan menegangkan di saat bersamaan. Mungkin karya lainnya semisal dalam film Arrival, bisa menjadi sedikit gambaran bagaimana komposisi scoring pada miniseri Chernobyl ini.

Secercah Kebenaran di Antara Rangkaian Kebohongan

Hollywoodreporter.com
Hollywoodreporter.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun