Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Curse of the Weeping Woman", Kutukan dan Teror Mencekam Sang Legenda La Llorona

15 April 2019   08:49 Diperbarui: 17 April 2019   18:03 3213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah ini strategi untuk sekuel atau spin-off lainnya, yang pasti beberapa pertanyaan penting di sepanjang film pada akhirnya tak pernah benar-benar terjawab hingga film usai. Kita tak pernah tahu bagaimana La Llorona bisa sampai ke Los Angeles. Yang kita tahu, ia hanyalah roh jahat yang datang untuk meneror dan menculik anak-anak. 

Hanya saja hal tersebut cukup tertutupi dengan adegan 'final battle' yang cukup seru meskipun terkesan terburu-buru dan klimaks adegan yang lagi-lagi mirip dengan film dalam semesta Conjuring lainnya.

Selain itu, beberapa adegan "bodoh" khas film-film horor pada umumnya, nampak masih dipertahankan sehingga menyebabkan film ini sekilas nampak outdated. 

Apalagi dengan munculnya beberapa selipan humor di tengah-tengah adegan serius dalam film ini, menyebabkan adegan-adegan "bodoh" tersebut sedikit membingungkan antara harus menganggapnya sebagai adegan yang menyeramkan atau sebagai adegan yang seharusnya ditertawakan layaknya selipan humor yang berseliweran?

cgv.id
cgv.id

Namun begitu, formula yang nampak membosankan tersebut nampaknya menjadi strategi yang paling aman untuk memperkenalkan tokoh baru dalam semesta Conjuring. 

Bahkan tak tertutup kemungkinan untuk menjadikannya sebuah landasan baru bagi sekuel ataupun spin-off lainnya yang kemungkinan muncul di masa depan.

Hanya saja, nampaknya The Conjuring Universe memang perlu mendapatkan suntikan ide baru dan eksekusi yang lebih segar agar tak ditinggalkan para fans franchise ini di masa depan. 

Karena sangat disayangkan jika kelak rumah produksi mampu mendatangkan kembali sutradara berkualitas, namun justru 'tertahan' kreativitasnya oleh skenario yang masih monoton bahkan berulang.

Penutup

Joblo.com
Joblo.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun