Hingga pada akhirnya para wanita itu pun berhasil mengedukasi lebih banyak lagi wanita di wilayah lainnya sekaligus menjual produk homemade mereka. Sebuah mata rantai yang tentunya tersambung dengan amat baik dan memberikan hasil positif.
Kemandirian dan Rasa Hormat yang Muncul Bagi Wanita
Ya, hanya dari kisah sepotong pembalut kita jadi mengetahui bahwa menstruasi berpengaruh cukup besar terhadap kehidupan wanita di Distrik Hapur.
Melalui film ini juga kita bisa melihat bagaimana kaum pria pada awalnya ikut andil dalam "menghambat" aktivitas wanita di sana. Para tetua pria sebenarnya mengetahui apa itu menstruasi, namun terhalang oleh stigma negatif dan tabu jika membahas hal tersebut kepada wanita. Meskipun pada akhirnya, di sini juga kita bisa melihat bagaimana perubahan mindset kaum pria pada akhirnya terjadi meskipun belum begitu drastis.
Bahkan Sneha yang merupakan salah satu wanita yang difokuskan kisahnya pada film ini, merasakan efek langsung di mana sang suami berubah lebih menghargai dirinya setelah dirinya bekerja di pabrik pembalut.Â
Alih-alih hanya diam di rumah setiap hari, para wanita di wilayah tersebut kini juga ikut berkontribusi pada kenaikan ekonomi daerahnya melalui produksi pembalut sederhana.
Kemandirian yang diberikan bagi mereka jelas menumbuhkan kepercayaan diri yang berimbas pada produktifitas yang luar biasa. Produktivitas yang tak hanya berguna bagi keluarganya namun juga bagi daerah sekitar mereka.