Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Dragon Ball Super: Broly", Seru, Hiperbolis dan Kaya akan Nostalgia

19 Februari 2019   22:22 Diperbarui: 19 Februari 2019   23:14 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hal yang juga menjadi poin terbaik dari film ini adalah sosok Broly yang berbeda dari sebelumnya. Jika pada installment Dragon Ball sebelumnya sosok Broly hanya diceritakan sebagai Saiyan terkuat tanpa ada latar belakang kisah yang kuat, maka dalam Dragon Ball Super: Broly ini kita disajikan hal sebaliknya. 

Bagaimana akhirnya kemarahan dalam dirinya keluar hingga membuat pandangannya tentang bangsa Saiyan lainnya dalam diri Vegeta dan Goku begitu berbeda, disajikan dengan cukup detail dan lebih make sense. Broly tak serta merta menjadi sosok villain namun memiliki masa lalu yang kelam yang menjadi dasar munculnya kejahatan dalam dirinya. Nampaknya Akira Toriyama ingin membuat Broly mengikuti tren supervillain Hollywood yang memiliki origin story yang kuat.

Datebook.sfchronicles.com
Datebook.sfchronicles.com
Oh iya, pengisi suara di film ini juga masih setia dengan pengisi suara pada film-film lawas Dragon Ball. Masako Nozawa yang merupakan pengisi suara Goku legendaris sejak era 80-an, kemudian Ryo Horikawa sebagai Vegeta dan Toshio Furukawa sebagai Piccolo menjadi beberapa contoh bahwa film ini tetap membawa unsur nostalgia yang kental bagi para penontonnya.

Simple Namun Menawan

Variety.com
Variety.com
Sebagai film anime yang memiliki basis fans cukup besar di seluruh dunia, Dragon Ball Super: Broly menawarkan cerita yang cukup sederhana namun tetap bisa dinikmati semua kalangan, baik fans maupun penonton kasual. Unsur animasinya jelas menjadi outstanding point dalam film ini. 

Film ini mampu menggabungkan unsur 2D tradisional khas serial Dragon Ball dengan efek 3D khas tampilan dalam video gim Dragon Ball: Xenoverse. Mungkin bagi sebagian orang yang tak terbiasa dengan efek 3D seperti ini akan merasa aneh, namun memang nampaknya sang sutradara tetap ingin memasukkan jenis efek seperti ini agar sejalan dengan tema pada universe Dragon Ball yang juga meliputi film, serial dan video gim.

Thesundaily.my
Thesundaily.my
Secara garis besar film ini juga dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama atau 1/2 awal film digunakan untuk menceritakan asal-usul Broly dan sedikit kisah dari kelahiran Kakarot atau Goku hingga akhirnya sampai ke bumi. Sementara 1/2 akhirnya merupakan momen yang ditunggu-tunggu para penonton. Yaitu pertarungan yang seru, brutal dan penuh dengan adegan legendaris semisal kamehameha, fusion Gogeta dan tak ketinggalan munculnya sang naga hijau legendaris, Shenlong.

Penutup

Comicbook.com
Comicbook.com
Dragon Ball Super: Broly jelas memanfaatkan setiap tokoh dan cerita original yang sudah melekat selama ini dengan penambahan unsur-unsur penceritaan baru yang lebih seru, fresh dan memiliki latar belakang kisah yang kuat.

Tak hanya itu, sedikit kilas balik tentang munculnya Broly, planet Vegeta, pasukan Frieza hingga unsur-unsur pembentuk kisah utama Dragon Ball pun semuanya ditampilkan dalam alur yang pas dan tak terburu-buru. Sehingga penonton awam yang baru menyaksikan franchise Dragon Ball pun akan segera mengerti kisahnya tanpa harus mengikuti serial atau film-film pendahulunya.

Dengan mempertahankan unsur kesederhanaan penceritaan dan surealisme khas anime -setelah selama ini banyak anime cenderung lebih serius dan realistis-, praktis menjadikan film ini hampir sempurna di segala sisi. Tentu saja saya sangat rekomendasikan untuk ditonton minggu ini entah bersama rekan atau anak-anak anda, apalagi jika anda rindu bernostalgia bersama Goku dan kawan-kawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun