The Man From The Sea juga menyajikan visual dan sinematografi yang memukau. Adegan pembuka yang menggambarkan sang tokoh utama terdampar dengan teknik pengambilan gambar jarak jauh untuk kemudian ditransisi ke aerial shoot, mampu menjadi sajian pembuka yang cukup dramatis. Juga di beberapa adegan yang menggunakan kamera handheld, nampak menjadi visual yang cukup unik karena ditampilkan layaknya rekaman amatir.Â
Poin Negatif
Dialog antara aktor Jepang dan Indonesia menjadi salah satu poin negatif di film ini selain jalinan antar adegan yang nampak tak konsisten dan bertransisi dengan kasar. Mungkin karena orang-orang Jepang di film ini "dipaksa" berbahasa Indonesia, menjadikan ritme dialognya nampak lambat dan memiliki blank space kala adegan berlangsung.Â
Deretan dialognya jadi nampak seperti dialog drama khas anak sekolahan. Hanya saja ketika dialog antar sesama aktor Indonesia atau antar sesama aktor Jepang muncul, dialog kembali menjadi normal dan sangat baik.
Hal ini berimbas pada potongan-potongan adegan yang nampak tidak menyatu dan bertransisi dengan kasar, layaknya cerita pendek yang berjalan sendiri-sendiri. Satu-satunya benang merah di film ini adalah Laut itu sendiri beserta usaha orang-orang disekelilingnya dalam mencari tahu siapa Laut dan apa yang dilakukan dia sebenarnya. Namun nampaknya adegan yang tak tuntas dan menggantung ini memang sengaja dibuat sang sutradara untuk menjaga agar filmnya tetap misterius.
Sementara latar tragedi Aceh justru hanya menjadi semacam tempelan saja di film ini. Tak ada penjelasan lebih jauh soal hubungan Laut dan tragedi Aceh, selain penggambaran betapa terlukanya warga Aceh atas kejadian yang menimpa mereka bertahun-tahun silam. Itupun hanya ditampilkan sekilas di awal film. Â Sementara di sisa film, tragedi tsunami Aceh nampak menguap begitu saja.
Penutup
The Man From The Sea memang bukanlah film yang akan disukai banyak orang. Apalagi jika anda merupakan tipe penonton yang menyukai film dengan kesimpulan yang jelas. Namun bila anda tipikal penonton yang menyukai akhir film yang penuh pertanyaan dan membiarkan penonton berimajinasi tak terbatas serta memiliki kekuatan di penggambaran masing-masing karakternya, maka film ini sangat cocok bagi anda.