Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"The Man From The Sea", Kisah Laut dan Keajaibannya Pasca Tsunami Aceh

14 Januari 2019   18:34 Diperbarui: 14 Januari 2019   18:57 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adegan kala Ilma dan Sachiko mengunjungi monumen PLTD apung yang merupakan kapal berbobot 2,6 ribu ton yang dihempas tsunami hingga ke tengah kota misalnya, ingin menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia cenderung senang membuat memoar tragis untuk terus dikenang. Sementara Jepang yang tak kalah dahsyat dihantam tsunami, justru masyarakatnya ingin cepat-cepat melupakan kejadian naas tersebut dengan segera membersihkan segala puing yang tersisa. Pengetahuan baru ini tentu saja menjadi semacam culture shock bukan hanya bagi Ilma, namun juga bagi Sachiko yang baru saja mengenal singkat tentang Indonesia.

Adegan nelayan Aceh yang menyanyikan lagu berbahasa Jepang sebenarnya cukup dipaksakan di film ini, karena muncul secara tiba-tiba. Meskipun belakangan kita tahu bahwa lagu itu didapatnya kala menjadi bagian dari tentara Jepang yang bersama Indonesia memberantas agresi militer Belanda di masa kemerdekaan, namun adegan ini terasa dipaksakan hanya demi menyajikan bukti betapa Jepang dan Indonesia sebenarnya sangat terikat satu sama lain. 

Lagipula kita tidak tahu, si nelayan menyanyikan lagu tersebut untuk mengenang kebaikan Jepang atau masa lalu yang kelam terkait penjajahan Jepang?

Penampilan Taiga yang Memukau

Id.japanfilmfest.org
Id.japanfilmfest.org

Meskipun Dean Fujioka didapuk sebagai karakter utama bernama Laut di film ini, namun nyatanya Dean justru tidak menampilkan akting terbaiknya seperti kala dirinya tampil di film Fullmetal Alchemist. Dean memang berhasil menampilkan sosok Laut yang pendiam dan misterius, namun kehadirannya justru tenggelam oleh kehadiran Takashi yang diperankan Taiga.

Taiga justru mencuri perhatian berkat fasihnya dia menggunakan bahasa Indonesia pada film ini. Ya, Taiga memang memerankan Takashi yang diceritakan memutuskan untuk menjadi warga negara Indonesia karena kecintaannya dengan Indonesia. 

Bahkan tak hanya itu, banyak gestur tubuh Taiga yang sangat meyakinkan dirinya sebagai warga naturalisasi. Seperti contohnya mengangkat kakinya ke kursi kala menikmati makanan atau kala duduk santai sambil menonton televisi, benar-benar ditampilkan dengan natural dan sangat berbeda dengan apa yang biasa dilakukan orang Jepang. 

Juga tak lupa, sang sutradara menyelipkan kritikan terkait minimnya kegiatan membaca orang Indonesia melalui karakter Taiga yang digambarkan sangat malas membaca buku, tidak seperti orang Jepang pada umumnya.

Jakartaglobe.id
Jakartaglobe.id
Pun Sekar Sari yang berperan sebagai Ilma si gadis Aceh juga mampu menampilkan peran terbaiknya. Peraih Silver Screen Award pada gelaran Singapore International Film Festival tahun 2015 silam, mampu menampilkan gambaran gadis aceh dengan logat otentiknya yang harus berjuang mencapai cita-citanya di tengah larangan orangtuanya dan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.

Sinematografi Memukau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun