Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Le Jeu", Antara Gawai, Privasi, dan Obrolan Meja Makan

22 November 2018   20:59 Diperbarui: 23 November 2018   10:55 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perfec Stranger (Filmink.com.au)

allocine.fr
allocine.fr
Fred Cavaye yang merupakan sutradara spesialis film action seperti pada film The Next Three Days dan Point Blank, nyatanya tetap mampu mengarahkan narasi sederhana film ini dengan tetap mengandalkan kekuatan pada dialog serta plot twist yang mengejutkan bahkan melebihi kualitas film aslinya. Tidak ada dialog yang terbuang percuma di tiap adegan yang memang hanya berkutat di sekitar meja makan, ruang televisi dan balkon apartemen.

Ada satu adegan yang cukup menguras emosi di film ini. Adegan dimana Vincent harus mengangkat telepon dari anak perempuan semata wayangnya yang beranjak dewasa. Pembicaraan yang juga didengar seluruh peserta makan malam itu berubah menjadi momen haru dan penuh pelajaran terkait pandangan orangtua terhadap budaya hubungan sex remaja di Eropa. 

Sang anak meminta saran kepada Vincent akan apa yang harus dilakukannya terkait ajakan menginap di rumah kekasihnya yang kebetulan sedang tidak ada orangtuanya di rumah. Sang anak takut harus mengiyakan atau menolak. Menolak berarti membuat hubungannya menjadi renggang, sementara jika mengiyakan dirinya pun belum siap melakukan hubungan tersebut. Kegalauan sang anak yang kemudian dijawab dengan cukup bijak oleh Vincent sebagai berikut;

"Sampai kapanpun kau tetap kuanggap sebagai putri kecil Ayah. Dan aku tentu akan bilang jangan lakukan jika kau masih kuanggap anak-anak. Namun kau saat ini sudah dewasa dan bukan menjadi hak ku lagi untuk menentukan segala keputusan yang akan kau lakukan. Namun aku hanya bisa berpesan, jika kau yakin akan keputusanmu maka kau jawab iya, jika tidak maka jangan. Percayalah, akan selalu ada yang pertama untuk melakukan hal tersebut. Namun kau harus melakukannya dengan orang yang benar-benar kau cintai seumur hidupmu."

Penutup

hollywoodreporter.com
hollywoodreporter.com
Le Jeu jelas menyajikan kisah sederhana dalam balutan dark comedy yang kental, dimana seiring berkembangnya cerita, film ini nampak menjadi sebuah thriller psikologis yang berhasil memainkan emosi serta mengaburkan batas antara kenyataan dan kisah manipulatif di dalam obrolan meja makan tersebut. 

Film ini jelas bukan film konsumsi semua umur dan ditujukan untuk penonton dewasa. Hal ini karena banyaknya konten dewasa seperti konten seksual yang muncul dalam obrolan dan jokes ringan, isu perselingkuhan, hubungan sesama jenis dan perselisihan keluarga yang cukup kompleks yang juga menjadi salah satu unsur utama film ini.

Le Jeu tidak memberikan akhir kisah yang memberikan kita pemahaman atau pencerahan baru seputar sisi gelap gawai atau penting tidaknya sebuah rahasia bagi suatu hubungan. Le Jeu membiarkan kita mengambil sendiri kesimpulan dari keseluruhan konflik yang tercipta bahkan mempersilakan kita untuk introspeksi diri kalau-kalau ada hal yang ternyata cukup mengena terhadap pribadi kita.

Hanya saja, narasi yang relevan dengan keadaan saat ini memang cukup membuat film ini menjadi film yang wajib masuk daftar tonton oleh siapapun yang usianya sudah mencukupi untuk menerima gelapnya komedi dan vulgarnya obrolan di sepanjang film ini. 

Banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil setelah selesai menyaksikan film ini. Juga semakin membuka pandangan kita terhadap sisi positif-negatif gawai dan perlakuan terhadap privasi yang terkandung didalamnya.

Gawai oh gawai. Kehadiranmu memang bak pedang bermata dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun