Layaknya Tiongkok yang menjadikan Hollywood sebagai komoditi baru bagi mereka, Arab Saudi pun memiliki potensi yang sama. Dengan kekayaan yang tidak kalah dengan Tiongkok, bukan tidak mungkin di masa depan akan banyak film Hollywood yang juga didistribusikan atau bahkan diproduksi oleh rumah produksi asal Arab Saudi.
Kerja sama tersebut tentu akan menyenangkan kedua belah pihak. Hollywood mendapat ceruk penonton baru di Arab Saudi yang jumlahnya tidak sedikit, Arab Saudi pun semakin menancapkan taringnya di industri film dunia dan menjadi alternatif baru bagi Hollywood untuk melancarkan kerja sama distribusi dan produksi di wilayah Asia dan negara Arab lainnya, selain tentunya bekerja sama dengan Tiongkok.
Dibalik segala kemungkinan-kemungkinan di masa depan yang penulis kemukakan diatas, untuk saat ini rasanya kita juga patut ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan penduduk disana terkait kemunculan bioskop baru ini. Respon positif masyarakat terhadap kemunculan bioskop kembali jelas merupakan apresiasi positif terhadap kebijakan sang putra mahkota yang memang menginginkan reformasi kebudayaan juga reformasi ekonomi di negaranya agar tidak melulu bergantung kepada industri minyak.
Well, menarik untuk menunggu akan seperti apa perkembangan bioskop dan industri film disana setahun ke depan ini. Dan dikarenakan banyak kompasianer yang juga tinggal di Arab Saudi, rasanya menarik untuk menantikan tulisan-tulisan mereka yang mereview suasana bioskop atau kesan pertama mereka menonton bioskop kembali setelah resmi dibuka untuk publik kelak.
Dan untuk saat ini, rasanya kita hanya perlu mengucapkan "Selamat Datang di Riyadh, Black Panther!"
Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H