Mohon tunggu...
Yolis Djami
Yolis Djami Mohon Tunggu... Dosen - Foto pribadi

Tilong, Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wabah Itu Musibah, tapi Anugerah

21 Februari 2021   17:24 Diperbarui: 21 Februari 2021   17:48 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: litbang.kemenkes.go.id

Salah satu kegiatan yang sering aku lakoni saat pandemi adalah memainkan dawai gitar. Aku akan bermain gitar di kala energi nalar terbakar dan penat. Jika lelah karena menakar wabah bedebah yang entah kapan berhenti. Atau kalau lelah menata kata kala menulis. Dan lelah menjangkau hidup yang misteri tak terselami.

Aku bermain gitar demi menstabilkan emosi dan mental yang tercabik takimbang. Dengan gitar kadang aku dapat merajutnya kembali nalar dan rasa dalam batas toleransi yang aku perlu. Jadi aku bermusik tidak bermaksud menjadi musikus berkelas tinggi. Cukup di kelas taman kanak-kanak saja. Sekedar pelipur diri.

Mendengarkan Musik 

Kegiatan lain yang membebaskan dan memperkaya sukma saat Covid menghimpit adalah mendengarkan musik. Bagiku dunia akan terasa sepi dan gersang bila tanpa musik. Maka selama masa-masa isolasi pribadi itu, aku biarkan diri terbuai musik.

Aku biasa memutar musik sepanjang hari. Dari pagi hingga malam hari. Tentunya dengan volume yang cukup untuk diriku saja. Aku takbisa menikmati musik dengan suara hingar yang memekakkan telinga. Dalam sayupnya, ia akan masuk merasuk ke dalam kalbu. Dia memberi kekuatan. Juga membangkitkan.

Sambil mendengarkan, biasanya aku juga ikut memainkan nada-nadanya dengan gitarku. Pastinya semampuku menginterpretasi. Lagi-lagi demi melepas kepenatan dan keruetan pikiran. Dengannya aku bisa melaksasi diri dan berharap sanggup melanjutkan apa-apa yang tertunda akibat nalar yang terkapar.

Belajar Fingerstyle

Terkadang aku juga belajar dari para maestro gitar seperti Tommy Emmanul atau Alip Ba Ta dengan menonton youtube mereka. Yang aku lihat adalah cara mereka bermain gitar yang disebut fingerstyle. Yaitu kemampuan bermain gitar seorang diri tapi bernuansa fulband. Ada suara drum, bas, ritem, dan melodi terdengar bersamaan sekali petik.

Aku melakukannya (nonton youtube mereka) kalau sungguh-sungguh perlu saja. Kalau di rumah hanya satu lagu saja karena bisa keasyikan dan lupa melakukan tugas utama. Selain itu juga tergantung ketersediaan paket data. Kecuali kalau aku lagi di kampus yang ada wifi-nya. Aku akan berlama-lama. Namanya juga gratis!

Aku melihat youtube Tommy dan Alip dengan satu harapan aku bisa belajar dan berlatih fingerstyle juga. Dengan begitu, nantinya, aku mampu dan mahir mengulik gitar seperti mereka. Gampang, bukan? Tidak. Susah sekali, kawan! Terbukti aku masih seperti yang dulu. Bermain gitar ala aku.

Membersihkan dan Menata Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun