Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Temu Yang Tak Kunjung Datang

28 Juli 2024   10:24 Diperbarui: 28 Juli 2024   10:26 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suara dering telepon menghentikan kayuhan sepedaku. Siapa yang menelepon dari tadi? Dengan kesal kuraih ponsel dari dalam tas. Tiba-tiba perasaanku tidak enak. Ini telepon dari rumah. Ada apa ...

            "Viy, kemana saja kamu? Mena, Viy, Mena ...."

Suara sedu sedan di seberang telepon membuatku mematung. Ingatan akan percakapan seminggu lalu dengan Mena membuatku sangat bersalah. Tak mungkin! Sangkalku segera. Jangan Mena, Ya Tuhan. Aku sudah berjanji padanya ....

***

            "Kamu itu lucu!" Ana mendelikkan matanya pada Faris yang tengah berdiri gelisah di ambang pintu kosan.

            "Maksudnya lucu bagaimana?" Faris balik bertanya dengan kesal. "Lihat dong kenyataannya. Dia itu jadi susah dihubungi. Terus sekarang nggak ada di rumah pula."

            "Ya, tapi buang dong pikiran aneh-aneh yang ada di otakmu itu, Ris."

            "Aneh bagaimana sih? Wajar dong kalau aku ambil kesimpulan dia yang aneh-aneh di belakangku? Buktinya dia selalu menghilang seperti sekarang ini."

Ana menggigit bibirnya. Mencoba menahan tumpahan kata-kata yang pasti bakal membuat Faris makin kesal. "Harusnya kamu tanya dulu sama dia baik-baik alasannya  apa."

            "Mau nanya gimana ... dia selalu mengelak." Faris Kembali membela diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun