Karena dari awal saya hijrah tak ada tujuan membuktikan diri hebat, tapi lebih kepada membuang diri demi kebahagiaan yang ditinggalkan.
Jembatan Suramadu ternyata sangat luar biasa! Saya sangat terpesona. Diawali pemandangan indah di sisi kiri  jembatan berupa kelompok perahu nelayan yang mengapung anggun, lalu lautan di sisi kanan dengan pemandangan kota Surabaya di tepiannya.Â
Berbekal hape seadanya, saya berusaha melawan angin kencang agar dapat mengabadikan momen menyeberangi jembatan ini. Jalan yang saya lalui merupakan jalur khusus untuk sepeda motor, that's amazing!Â
Saya baru menyadarinya setelah melihat sisi kanan luar jembatan yang juga hanya dilalui sepeda motor. Sedangkan jalur untuk mobil berada di jalan yang lebih besar. Awalnya saya kira mobil dan motor akan berada di jalur yang sama seperti pada umumnya.Â
Setelah lewat dari 5 menit perjalanan saya mulai merasa jembatan ini sangat panjang. Rasanya lama sekali baru motor bisa mencapai dua menara jembatan yang menawan.Â
Spontan insting saya sebagai content creator pun tergerak. Walaupun pandangan terhalang cahaya matahari yang silau, saya berusaha menangkap keindahan menara jembatan menggunakan perasaan.Â
Padahal waktu itu kondisi kamera hape juga gelap karena backlight, tapi untung hasilnya tidak mengecewakan. Proses ini mengingatkan saya akan proses hijrah selama ini.Â
Begitu panjang jalan yang harus saya lalui hingga sering bertanya-tanya dimana ujungnya. Betapa sering saya ragu melangkah karena ketidakpastian arah, karena tidak ada bayangan akan harapan di masa depan.
Hanya insting saya sebagai seorang hamba yang membuat tetap dapat bergerak dan tidak berputus asa. Sebuah keyakinan akan adanya kekuatan besar di luar sana yang melindungi diri saya. Dan saya yakin hasilnya pun akan seperti rekaman video ini, indah seperti yang diharapkan.
Di Tepian Bangkalan
Akhirnya saya tiba di kabupaten Bangkalan setelah menyeberangi jembatan terpanjang di Indonesia ini sejauh 5.438 m.Â