Mohon tunggu...
Yola Widya
Yola Widya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Penyuka kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita dari Bangkalan

24 Juli 2023   18:08 Diperbarui: 25 Juli 2023   13:25 3522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang sudah-sudah, perjalanan kali ini pun tidak direncanakan alias spontan. Delapan bulan sudah saya berada di kota pahlawan, dan masih tetap bertanya akan akhir dari semua cerita. 

Dua tahun di perantauan membuat saya memahami dan mempelajari banyak hal. Bahwa ternyata begitu banyak kebohongan yang diselimuti kebaikan. 

Banyak kejahatan yang berkedok ketulusan. Dan lebih banyak lagi penjahat yang berkedok teman. Setiap perjalanan baru yang saya lakukan sebenarnya sebagai pelampiasan rasa lelah dan kecewa pada kehidupan. 

Apakah ini berarti saya masih tengah mencari hal dan tempat baru dengan harapan memiliki kehidupan lebih baik? Saya rasa tidak. Karena sebenarnya saya telah lama berhenti berpetualangan. 

Saat ini, perjalanan yang tengah saya tapaki ini hanyalah sekadar pengisi hari-hari di dunia saja. Karena hati saya telah menemukan pemberhentian. 

Sebuah tanda marka yang sedari dulu telah saya miliki. Di sini di rambu-rambu bertuliskan "stop", saya berlabuh di keimanan yang takkan mungkin tergadai oleh apapun juga.

Jembatan Suramadu

Di sebuah pagi yang lalu entah kenapa saya ingin menyeberangi lautan. Kebetulan tempat tinggal saya di Surabaya tidak jauh letaknya dari jembatan ini apabila memakai kendaraan pribadi. 

Sebenarnya sudah lama penasaran dengan kemegahan jembatan yang satu ini. Dan makin penasaran dengan Pulau Madura. Seperti apa orang sana itu, kulinernya khasnya apa, cuacanya bagaimana, daerahnya seperti bagaimana, dan banyak pertanyaan lainnya. 

Tentunya tidak banyak yang dapat diekplorasi dalam waktu setengah hari. Namun, pengalaman menyeberangi Jembatan Suramadu saja sudah dapat membawa kepuasan tersendiri. 

Bukan tentang traveling-nya, tapi lebih menuju ke arah kesadaran diri. Bahwa ternyata bumi itu terlalu luas untuk ditapaki sendiri. Dan perjalanan ini takkan pernah berhenti apabila terus berkonotasi pada kepuasan membuktikan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun