Mohon tunggu...
YOLANSI HENDRIKUS MOAR
YOLANSI HENDRIKUS MOAR Mohon Tunggu... Peternak - Pecinta Alam

Petani yang senang menulis, ingin hidup bersosialisasi dan berorganisasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memilih Pendidikan yang Bernilai Guna bagi Keterampilan Manusia

14 Oktober 2021   22:03 Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:10 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa praktik pengenalan industri perhotelan, sumber//:smkn3-magelang.sch.id

SISTEM PENDIDIKAN PRAGMATIS

Di era modern ini, kita akan lebih fokus membicarakan sistem pendidikan pragmatisme. Istilah Pragmatisme itu sendiri berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa sesuatu itu dianggap benar, apabila sesuatu itu bernilai guna bagi kehidupan nyata manusia. Oleh karena itu, dari sudut pandang Pragmatisme, pendidikan atau pengajaran itu dianggap benar, jika pendidikan atau pengajaran itu bernilai guna bagi kehidupan nyata manusia. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang paling penting, melainkan bagaimana kegunaan  praktis dari pengetahuan kepada manusia. 

Siswa praktik Tataboga, sumber//:smkn2sekotong.sch.id
Siswa praktik Tataboga, sumber//:smkn2sekotong.sch.id

Pragmatisme bisa dipandang sebagai paham atau dasar pemikiran sebagaistrategi dalam pemecahan masalah yang bersifat praktis. Pragmatisme juga dikenal sebagai sikap dan metode yang lebih menekankanpada akibat dan kegunaan setiap konsep atau gagasan. Sehingga, pahamini memiliki karakteristik yang lebih melihat nilai guna dari segala sesuatu. 

Pragmatisme dinilai positif, karena dapat membawa teori ke medan praktis, yakni mampu mempraktik atau menerapkan pengetahuan dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada prinsipnya, lebih baik kita belajar suatu hal dan mengerti banyak tentang hal itu, dari pada kita belajar semua hal tapi satupun tidak ada yang kita kuasai atau mengerti.

Siswa praktik pengenalan industri perhotelan, sumber//:smkn3-magelang.sch.id
Siswa praktik pengenalan industri perhotelan, sumber//:smkn3-magelang.sch.id

Berbicara sistem pendidikan sama dengan berbicara cara, strategi, dan dasar atau alur pikir pendidikan. Maka, sistem pendidikan pragmatis dapat kita pahami dengan artian strategi, dan dasar pemikiran pendidikan yang memberi nilai kegunaan bagi kehidupan nyata manusia. Oleh karena itu, sebaiknya Sekolah- sekolah merubah alur pendidikannya lebih kepada memberi nilai guna bagi kehidupan nyata dari semua siswa. Dengan demikian, materi pengajarannya lebih kepada materi-materi yang membina keahlian atau keterampilan siswa. Sebap, ini akan dinilai berguna dan bermanfaat bagi  kehidupan siswa di era yang serba teknologi dan digital sekarang ini, karena hari ini semua orang dituntut harus memiliki keahlian dan ketrampilan.

Siswa praktik komputer, sumber//:pancabudi.sch.id
Siswa praktik komputer, sumber//:pancabudi.sch.id

Dalam melaksanakan sistem pendidikan pragmatisme sangat dipandang perlu menentukan pendekatan atau strategi pembelajaran yang cocok dalam melaksanakan sistem pendidikan tersebut. Misalnya, dalam melaksanakan sistem pendidikan pragmatisme juga harus mampu memilih strategi atau metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang dicapai dari proses pembelajaran itu sendiri. Adapun salah satu strategi pembelajaran yang kita ketahui adalah strategi pembelajaran konstruktivistik.

STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

Strategi pembelajaran konstruktivistik itu sendiri merupakan salah satu strategi pembelajaran kontekstual yang sifat pembelajarannya realistis, sehinggah memudahkan siswa belajar dari kehidupan nyata, yakni dari pengalaman sehari-sehari siswa. Dalam strategi pembelajaran konstruktivistik, siswa dituntun untuk mengkonstruksikan (membangunkan) pengetahuan dalam pikiran mereka dari pengalaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun