Mohon tunggu...
YOLANSI HENDRIKUS MOAR
YOLANSI HENDRIKUS MOAR Mohon Tunggu... Peternak - Pecinta Alam

Petani yang senang menulis, ingin hidup bersosialisasi dan berorganisasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memilih Pendidikan yang Bernilai Guna bagi Keterampilan Manusia

14 Oktober 2021   22:03 Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:10 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa praktik menjahit, sumber//:majalahlarise.com

PENDIDIKAN

Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tingkah laku dalam usaha mendewasakan siswa oleh guru melalui kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar itu sendiri merupakan kegiatan menularkan informasih dari guru terhadap siswa. Untuk mencapai proses belajar mengajar yang baik guru berusaha menjadi panutan dengan memperlihatkan kepribadian dan sikap yang positif, cakap dalam menyampaikan informasih, motivatoris, dan yang paling penting adalah revlektif.

KEMANPUAN SEORANG GURU

Kemampuan reflektif dari seorang guru merupakan kunci utama dalam hal membangunkan pengertian siswa terhadap ilmu pengetahuan yang ia pelajari dari pengalaman hidup siswa. 

Sebap, belajar dari pengalaman akan memudahkan siswa membangunkan pengetahuannya, sehinggah bernilai guna bagi kehidupan nyata siswa dikemudian hari. Karena pada dasarnya, dari sudut pandang filsafat pragmatisme, pendidikan atau pengajaran itu dikatakan benar, jika bernilai guna bagi kehidupan nyata manusia. Untuk itu, dilihat dari sudut pandang pragmatisme, sistem pendidikan yang benar itu adalah sistem pendidikan yang memberi nilai guna dalam membangunkan pengetahuan dan keterampilan siswa. 

Siswa praktik teknik komputer dan jaringan, sumber//:smkbn.sch.id
Siswa praktik teknik komputer dan jaringan, sumber//:smkbn.sch.id

SISTEM PENDIDIKAN

Sistem pendidikan merupakan pendekatan yang digunakan untuk menentukan kualitas proses pendidikan.  Melalui sistem pendidikan, kita dapat melihat berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti cara, strategi. Dalam bahasa Inggris system berarti sistim, susunan, jaringan, cara. Sistem juga diartikan sebagai suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir. Jadi, sistem pendidikan adalah semua hubungan timbal balik interaksi dari unsur-unsur pendidikan yang bekerja sama secara terpadu dalam mengatur arah jalannya pendidikan.

Siswa praktik TKR dan Otomotif, sumber//:smkn2-pwajo.sch.id
Siswa praktik TKR dan Otomotif, sumber//:smkn2-pwajo.sch.id

SISTEM PENDIDIKAN PRAGMATIS

Di era modern ini, kita akan lebih fokus membicarakan sistem pendidikan pragmatisme. Istilah Pragmatisme itu sendiri berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan bahwa sesuatu itu dianggap benar, apabila sesuatu itu bernilai guna bagi kehidupan nyata manusia. Oleh karena itu, dari sudut pandang Pragmatisme, pendidikan atau pengajaran itu dianggap benar, jika pendidikan atau pengajaran itu bernilai guna bagi kehidupan nyata manusia. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang paling penting, melainkan bagaimana kegunaan  praktis dari pengetahuan kepada manusia. 

Siswa praktik Tataboga, sumber//:smkn2sekotong.sch.id
Siswa praktik Tataboga, sumber//:smkn2sekotong.sch.id

Pragmatisme bisa dipandang sebagai paham atau dasar pemikiran sebagaistrategi dalam pemecahan masalah yang bersifat praktis. Pragmatisme juga dikenal sebagai sikap dan metode yang lebih menekankanpada akibat dan kegunaan setiap konsep atau gagasan. Sehingga, pahamini memiliki karakteristik yang lebih melihat nilai guna dari segala sesuatu. 

Pragmatisme dinilai positif, karena dapat membawa teori ke medan praktis, yakni mampu mempraktik atau menerapkan pengetahuan dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena pada prinsipnya, lebih baik kita belajar suatu hal dan mengerti banyak tentang hal itu, dari pada kita belajar semua hal tapi satupun tidak ada yang kita kuasai atau mengerti.

Siswa praktik pengenalan industri perhotelan, sumber//:smkn3-magelang.sch.id
Siswa praktik pengenalan industri perhotelan, sumber//:smkn3-magelang.sch.id

Berbicara sistem pendidikan sama dengan berbicara cara, strategi, dan dasar atau alur pikir pendidikan. Maka, sistem pendidikan pragmatis dapat kita pahami dengan artian strategi, dan dasar pemikiran pendidikan yang memberi nilai kegunaan bagi kehidupan nyata manusia. Oleh karena itu, sebaiknya Sekolah- sekolah merubah alur pendidikannya lebih kepada memberi nilai guna bagi kehidupan nyata dari semua siswa. Dengan demikian, materi pengajarannya lebih kepada materi-materi yang membina keahlian atau keterampilan siswa. Sebap, ini akan dinilai berguna dan bermanfaat bagi  kehidupan siswa di era yang serba teknologi dan digital sekarang ini, karena hari ini semua orang dituntut harus memiliki keahlian dan ketrampilan.

Siswa praktik komputer, sumber//:pancabudi.sch.id
Siswa praktik komputer, sumber//:pancabudi.sch.id

Dalam melaksanakan sistem pendidikan pragmatisme sangat dipandang perlu menentukan pendekatan atau strategi pembelajaran yang cocok dalam melaksanakan sistem pendidikan tersebut. Misalnya, dalam melaksanakan sistem pendidikan pragmatisme juga harus mampu memilih strategi atau metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang dicapai dari proses pembelajaran itu sendiri. Adapun salah satu strategi pembelajaran yang kita ketahui adalah strategi pembelajaran konstruktivistik.

STRATEGI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISTIK

Strategi pembelajaran konstruktivistik itu sendiri merupakan salah satu strategi pembelajaran kontekstual yang sifat pembelajarannya realistis, sehinggah memudahkan siswa belajar dari kehidupan nyata, yakni dari pengalaman sehari-sehari siswa. Dalam strategi pembelajaran konstruktivistik, siswa dituntun untuk mengkonstruksikan (membangunkan) pengetahuan dalam pikiran mereka dari pengalaman. 

Pada prinsipnya, strategi pembelajaran konstruktivistik itu lebih kepada membangunkan pengetahuan dari pengalaman siswa. Untuk itu, dalam membangunkan pengetahuan siswa, tugas guru adalah mengfasilitasi proses tersebut dengan cara: (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan dengan pengalaman siswa, (2) mengaitkan pokok bahasan dengan pengalaman dalam kehidupan sehari- hari siswa. Karena pada dasarnya, strategi pembelajaran konstruktivistik merupakan strategi yang menerangkan dan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa. Strategi pembelajaran konstruktivistik dinilai sangat membantu siswa untuk memahami dan menghayati hidupnya secara realitas. Maka, tujuan dari strategi pembelajaran konstruktivistik adalah mengarahkan siswa untuk menggali kompetensi dasar lalu dikembangkan berdasarkan pengalaman siswa itu sendiri.

"PENGALAMAN ADALAH GURU BESAR"

Jadikanlah semua orang adalah guru kita, jadikanlah semua waktu adalah waktu belajar kita, dan jadikanlah semua tempat adalah tempat belajar kita.

Penulis : Olan D'goi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun