Mohon tunggu...
Yolanda Sebastian
Yolanda Sebastian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Program Studi Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Rahasia Ilmiah di Balik Makanan dan Obat-obatan Anda: Ternyata Ada Koloid di Sana!

30 Desember 2024   15:56 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerak Brown adalah fenomena di mana partikel-partikel koloid bergerak secara acak dan terus-menerus dalam medium pendispersinya (misalnya air atau udara). Gerakan ini seperti tarian tanpa henti yang dilakukan oleh partikel-partikel kecil ini. Mengapa disebut gerak Brown? karena fenomena ini disampaikan pertama kali oleh Robert Brown tahun 1817 yang merupakan seorang ahli biologi dari Inggris. Robert Brown mengamati pergerakan tepung sari yang terus menerus di dalam air melalui mikroskop ultra.

Gambar 3. Gerak Brown (Sumber: https://doi.org/10.15575/jtk.v3i1.2595)
Gambar 3. Gerak Brown (Sumber: https://doi.org/10.15575/jtk.v3i1.2595)
Gerak Brown terjadi karena beberapa hal berikut ini.
  • Tumbukan dengan molekul medium: Partikel koloid terus-menerus bertumbukan dengan molekul-molekul medium di sekitarnya. Tumbukan ini memberikan energi kinetik pada partikel koloid, sehingga membuatnya bergerak secara acak.
  • Energi kinetik molekul medium: Molekul-molekul medium sendiri juga terus bergerak karena memiliki energi kinetik. Gerakan molekul ini memberikan dorongan pada partikel koloid, sehingga partikel koloid ikut bergerak.

Gerak Brown ini ternyata dapat menstabilkan koloid? Bagaimana caranya?

  • Mengimbangi gaya gravitasi: Gaya gravitasi cenderung menarik partikel koloid ke bawah, menyebabkannya mengendap. Namun, gerak Brown memberikan gaya dorong ke segala arah pada partikel koloid, sehingga mengimbangi gaya gravitasi.
  • Mencegah pembentukan agregat: Jika partikel koloid tidak bergerak, mereka cenderung saling menempel dan membentuk agregat yang lebih besar. Agregat (satuan yang terbentuk oleh partikel yang terhimpun dalam suatu kelompok) ini akan lebih mudah mengendap. Namun, gerak Brown mencegah partikel koloid saling menempel, sehingga mereka tetap terdispersi dalam medium.

Sifat koloid pada susu memberikan banyak keunggulan yang tidak hanya penting dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam berbagai aplikasi industri, terutama dalam industri makanan dan minuman.

Koloid dalam Industri Pangan dan Farmasi

Pada industri makanan, sifat koloid ini menjadi dasar untuk mengolah susu menjadi berbagai produk, seperti yogurt, keju, mentega, dan es krim. Proses pengolahan ini sering melibatkan pengaturan pH, suhu, atau penambahan bahan tertentu untuk memodifikasi sifat koloid atau menghasilkan produk dengan tekstur dan rasa yang diinginkan. Misalnya, dalam pembuatan keju, penurunan pH menyebabkan protein kasein menggumpal, membentuk massa padat yang kemudian diproses lebih lanjut. Sifat koloid susu juga berperan dalam memberikan tekstur lembut dan rasa creamy pada produk olahan susu.

Selain dalam bidang pangan, koloid diterapkan juga dalam bidang farmasi. Contohnya saja obat oral seperti minyak ikan, vitamin A dan D, dibuat dalam bentuk emulsi untuk meningkatkan penyerapan.

  • Minyak ikan yang seringkali memiliki rasa yang tidak enak, sering diformulasikan dalam bentuk emulsi untuk meningkatkan palatabilitas (membuat obat berasa lebih enak)
  • Beberapa vitamin, seperti vitamin A dan D, yang larut dalam lemak, sering diformulasikan dalam bentuk emulsi untuk meningkatkan penyerapannya dalam tubuh.
  • Krim dan salep juga contoh emulsi yang digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Banyak krim dan salep yang merupakan emulsi minyak dalam air atau air dalam minyak. Emulsi ini digunakan untuk melembapkan kulit, mengobati penyakit kulit, dan sebagai pembawa obat.

Di sisi lain, larutan sejati seperti larutan gula memberikan sifat dan aplikasi yang sangat berbeda. Larutan sejati terbentuk ketika zat terlarut, dalam hal ini gula, terdisosiasi sepenuhnya hingga tingkat molekuler dalam pelarut, yaitu air. Hasilnya adalah campuran yang sepenuhnya homogen, stabil, dan transparan, tanpa adanya partikel tersuspensi yang dapat mengendap. Misalnya dalam pembuatan sirup, sifat homogenitas larutan gula memastikan bahwa manisan dapat tersebar merata dalam minuman atau makanan. Selain itu, larutan gula digunakan dalam pembuatan minuman berkarbonasi, selai, atau kue-kue untuk memberikan rasa manis dan menjaga kelembapan produk. Karena tidak menunjukkan efek Tyndall, larutan gula tampak jernih, menjadikannya estetis ketika digunakan dalam minuman seperti cocktail atau mocktail.

Mengapa koloid emulsi penting dalam pangan dan farmasi?

  • Emulsi membantu menstabilkan campuran yang heterogen, mencegah pemisahan komponen.
  • Emulsi memberikan tekstur yang lembut, halus, atau creamy pada produk.
  • Emulsi dapat membantu menyembunyikan rasa yang tidak enak dari suatu bahan.
  • Emulsi dapat meningkatkan penyerapan obat dalam tubuh.

Melalui pemahaman tentang susu, mayones dan beberapa obat sebagai contoh koloid dan larutan gula sebagai larutan sejati, kita dapat melihat bahwa banyak hal di sekitar kita yang ternyata lebih kompleks daripada yang tampak di permukaan. Sifat koloid, seperti efek Tyndall atau peran pengemulsi, memberikan wawasan menarik tentang struktur mikroskopis bahan yang sering kita jumpai. Perbedaan antara susu, mayones sebagai koloid dan larutan gula sebagai larutan sejati menunjukkan betapa menariknya fakta-fakta kimia dalam kehidupan sehari-hari. Kedua jenis campuran ini tidak hanya berbeda secara struktur dan sifat, tetapi juga memiliki fungsi dan manfaat yang unik di berbagai aspek kehidupan. Susu, dengan sifat koloidnya, memberikan stabilitas dan tekstur yang mendukung berbagai inovasi dalam industri makanan, sementara larutan gula, dengan sifat larutannya yang sejati, memberikan fleksibilitas yang tak tergantikan dalam menciptakan produk manis yang homogen dan estetis.

Hal ini membuka peluang bagi kita untuk berpikir lebih kritis dan memperhatikan benda-benda di sekitar, seperti krim, cat, atau bahkan kabut di pagi hari, yang semuanya merupakan contoh koloid dengan sifat uniknya masing-masing. Dengan mencoba mengidentifikasi koloid lainnya, kita tidak hanya melatih diri untuk lebih peka terhadap lingkungan, tetapi juga memperluas pengetahuan tentang bagaimana ilmu kimia bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Ayo, mulai perhatikan benda-benda di sekitar Anda, dan temukan fakta-fakta kimia menarik yang tersembunyi di dalamnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun