Mata uang resmi di Indonesia adalah Rupiah atau Rupiah Indonesia yang berlaku di Republik Indonesia. "Rupiah" adalah kata dalam bahasa Sanskerta merujuk pada perak tempaan, yaitu diperkirakan dari kata (rpya).Â
Menurut perkiraan pakar istilah kata "rupya" dibawa oleh pedagang dari India ke Indonesia. Istilah kata "rupiah" diperkirakan memiliki kesamaan dengan istilah kata "rupee", yaitu nama mata uang di beberapa negara, seperti Nepal, Sri Lanka, India, Seychelles, dan Pakistan.
Uang rupiah mencerminkan perjalanan panjang dan dinamis dari perekonomian Indonesia sejak masa kemerdekaan. Dari penggunaan Oeang Republik Indonesia (ORI) hingga penggantian dengan rupiah, serta berbagai perubahan desain dan denominasi, rupiah telah melalui berbagai fase penting.Â
Perubahan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menghadapi tantangan inflasi serta pemalsuan uang. Rupiah saat ini tetap menjadi simbol penting dari identitas ekonomi Indonesia.
Beberapa tahun terakhir mata uang rupiah mengalami tekanan, Oktober 2024 pergerakan mata uang rupiah mengalami fluktuasi terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Rupiah melemah hingga mencapai Rp 15.485 dolar AS.
 Masalah pergerakan ini terutama dalam konteks perekonomian menarik perhatian para pakar ekonomi dan investor. Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat dengan perekonomian Indonesia.
Artikel ini akan membahas tentang faktor-faktor penyebab tertekannya rupiah, dampak yang terjadi terhadap perekonomian Indonesia, upaya untuk mengatasi situasi dan langkah-langkah untuk menguatkan nilai tukar rupiah.
Â
FAKTOR PENYEBAB TERTEKAN NILAI RUPIAH DAN PELEMAHAN RUPIAH
1.Kondisi perekonomian global
Ketika Amerika Serikat menunjukkan kondisi perekonomiannya yang solid dan kuatnya data kebijakan moneter, hal tersebut penyebab tertekannya rupiah Indonesia. Pada September 2024 laporan Data Non-Fram Payroll (NFP) diliris menunjukan peningkatan aktivitas kenaikan jumlah pekerjaan dan aktivitas dalam sektor jasa yang dapat mendorong penguatan terhadap dolar AS. Hal ini menyebabkan para investor tertarik mencari aset-aset yang lebih aman.
2.Penaikan Suku Bunga Amerika Serikat
Ketika bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga yang lebih besar terjadi penarikan modal dari pasar berkembang, sehingga meningkatkan nilai dolar AS. Para investor akan memindahkan dana ke aset-aset negara Amerika Serikat. Hal tersebut menyebabkan penambahan tekanan dan depresiasi pada rupiah.
3.Inflasi Domestik
Inflasi yang tinggi di Indonesia juga penyebab turunnya nilai rupiah, inflasi menyebabkan terjadinya penurunan daya beli masyarakat yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.
4.Defisit Neraca Pembayaran
Terjadinya impor berlebihan dibandingkan ekspor menyebabkan Indonesia mengalami defisit neraca pembayaran sehingga nilai rupiah menjadi tertekan, karena rupiah di tukar dengan mata uang asing untuk membayar barang-barang impor.
5.Ketegangan Politik dan Sosial
Kebijakan pemerintah yang tidak pasti atau tidak konsisten membuat investor tidak yakin dengan stabilitas ekonomi Indonesia, ketidakpastian ini mendorong investor untuk menarik investasinya dan mencari aset yang lebih aman seperti dolar AS, sehingga memperburuk keadaan nilai tukar rupiah.
Â
DAMPAK YANG TERJADI TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
1. Peningkatan Terhadap Inflasi
Ketika harga barang impor meningkat dan nilai tukar rupiah tertekan memicu terjadinya inflasi yang tinggi di Indonesia. Tingginya tingkat inflasi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, kenaikan biaya hidup masyarakat karena barang-barang harganya naik, sehingga mengurangi konsumsi penyebab tertekannya pertumbuhan ekonomi.
2.Peningkatan Utang Indonesia
Dengan melemahnya nilai tukar rupiah menyebabkan beban biaya utang luar negeri meningkat. Perusahaan di Indonesia banyak berutang dalam mata uang dolar AS. Di karenakan dolar AS menjadi mahal, perusahaan di Indonesia menjadi kesulitan untuk membayar utang mereka, hal ini membebani anggaran dalam negeri.
3.Dampak Terhadap Investasi
Nilai tukar rupiah yang tertekan dan tidak stabil dapat membuat para investor asing menjadi ragu atau tidak yakin untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga mengakibatkan terjadinya hambatan pertumbuhan ekonomi jangan panjang, karena pembangunan ekonomi membutuhkan Investasi Asing Langsung (FDI).
4.Pengurangan Daya Saing Ekspor
Nilai rupiah yang tertekan menyebabkan masalah bagi eksportir, karena banyak perusahaan yang tergantungan dengan bahan baku impor, jika bahan baku naik, mungkin perusahaan di Indonesia tidak bersaing di pasar internasional.
Â
UPAYA UNTUK MENGATASI SITUASI DAN LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGUATKAN NILAI TUKAR RUPIAH
1.Kebijakan Moneter
Untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, Bank Indonesia (BI) harus mengambil langkah-langkah strategis untuk menyesuaikan kebijakan suku bunga dan intervensi di pasar asing yang meningkatkan cadangan devisa untuk melindungi fluktuasi nilai tukar rupiah.
2.Diverikasi Ekonomi
Dengan meningkatkan produksi di Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan mengurangi defisit neraca yang mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi, meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk lokal, meningkatkan stok pangan di Indonesia, sehingga dapat membantu menguatkan nilai rupiah dan ketahanan ekonomi.
3.Menarik Perhatian Investor Asing
Pemerintah harus menciptakan iklim investasi dan perbaikan iklim usaha yang lebih kondusif, agar meningkatkan daya tarik investasi asing langsung (FDI). Dengan investasi asing ini dapat memperbaiki infrastruktur, membantu menambah cadangan devisa, menjamin kepastian hukum, menyederhanakan perizinan, dan memberikan dukungan pada sektor-sektor produktif lainnya.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia. Â Pergerakan mata uang rupiah yang tertekan adalah tantangan nyata bagi ekonomi Indonesia.
 Namun, dengan kebijakan yang tepat dana langkah-langkah strategis, Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Peran serta seluruh elemen bangsa, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam menjagat stabilitas ekonomi dan memastikan kesejahteraan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H