Mohon tunggu...
Yohansen Wyckliffe Gultom
Yohansen Wyckliffe Gultom Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Magister ilmu politik USU

Penulis, Bertani, Mahasiswa. Tinggal di Samosir, Sumut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

JNE, Ekosistem Kebahagiaan dan Kejaran Anjing Galak

20 Desember 2020   12:03 Diperbarui: 20 Desember 2020   12:26 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hand sanitizer produksi sendiri, telah dibagi ke beberapa kecamatan di Samosir, Sumut. Sumber: Foto Pribadi.

Apalagi setelah tiga dekade melayani secara konsisten. JNE berhasil menuai bulir-bulir pengorbanan, dengan mengembangkan counter layanannya, menjangkau penduduk-penduduk lokal di Indonesia secara umum dan di Kabupaten Samosir secara khusus. Seluruhnya dirangkai menjadi suatu ekosistem kebahagiaan.

Cerita bersama JNE

Di Kabupaten Samosir, mayoritas penduduk berprofesi sebagai tulang punggung pangan daerah. Bekerja sebagai petani dan nelayan. Perekonomian di tempat kami, boleh dikatakan tidak semegah di perkotaan, yang notabene mempunyai gedung-gedung tinggi pencakar langit. 

Namun demikian, jejak tangan Tuhan terlihat dalam keindahan alam pedesaan. Bulir-bulir kuning padi merunduk di tepi sawah. Aliran irigasi, terdengar merdu sekaligus beradu dengan suara jangkrik. Simfoni yang lazim terdengar oleh para petani. Pohon-pohon dan tanaman hijau, berdiri gagah di lahan gembur di sekitar lereng bukit. Pun demikian dengan keindahan Danau Toba. Angin sejuk senantiasa berhembus bersama mentari dan rembulan. Ikan-ikan segar berenang bebas, tak tentu arah. Membuat nelayan bahagia menebar jala.

Bagai di negeri antah-berantah. Pesona itu banyak berubah, saat Pandemi Covid-19 melanda. Di awal Pandemi Covid-19 kemarin, sekitar bulan Maret 2020. Keadaan di Kabupaten Samosir sangat memprihatinkan. Pesta-pesta adat, ditiadakan untuk sementara waktu. Ibadah-ibadah lingkungan dibatasi. Keadaan yang semakin mencekam bertambah, saat sulitnya pembelian hand sanitizer dan masker di Kabupaten. Kalaupun ada, harganya mahal! Berkali-kali lipat dari harga biasanya.

Akhirnya, Aku berinisiatif memesan alkohol, aloevera, essential oil, masker dan sabun dari apotik di Batam, Jakarta dan Medan. Lagi-lagi, JNE membantu dengan sigap mengantarkan barang-barang pesanan itu, tepat pada waktunya. 

Kemudian, Aku dan keluarga meramu seluruh komposisi untuk membuat hand sanitizer sederhana, sesuai panduan kesehatan dari media-media nasional. Ratusan botol sanitizer pun dihasilkan, kemudian siap dibagi ke desa-desa di 8 kecamatan di Kabupaten Samosir. Tidak banyak memang, namun kontribusi sederhana ini tentu akan sangat membantu warga desa, untuk semakin concern dengan Pandemi Covid-19.

Hand sanitizer produksi sendiri, telah dibagi ke beberapa kecamatan di Samosir, Sumut. Sumber: Foto Pribadi.
Hand sanitizer produksi sendiri, telah dibagi ke beberapa kecamatan di Samosir, Sumut. Sumber: Foto Pribadi.

Untungnya, JNE berhasil mengembangkan sayapnya, merangkul hingga berbagai sudut daerah. Antar wilayah akhirnya saling terintegrasi, karena adanya benang-benang pelayanan yang menghubungkan. Sehingga, sangat relevan rasanya jika menyebut bahwa, pengabdian JNE bisa dianalogikan sebagai jalan harapan, yang membuat alat-alat kesehatan itu akhirnya terdistribusi lintas daerah di Kabupaten Samosir.

Anjing Galak

Kisah menegangkan, yang pernah kualami menunjukkan bahwa, misi JNE untuk: “Memberi pengalaman terbaik kepada pelanggan,” memang benar adanya. Kala itu, sekitar bulan April 2020, saat mentari dengan gagah di puncak kejayaan. Kurir JNE datang ke rumahku. Waktu itu, si doggy, anjing peliharaan menggong-gong tak karuan. Aku penasaran, lalu keluar dari rumah. Sampai akhirnya, kudengar si doggy berlari, meluapkan amarah dengan gong-gongannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun