Beberapa Kesulitan
Chomsky mengklaim bahwa kompetensi linguistik tentang aturan bisa didapatkan manusia antara lain karena seseorang memiliki pengetahuan bawaan tentang kategori dan bentuk tertentu, dan karenanya tidak bisa dijelaskan sebagai sesuatu yang didapatkan dari proses induksi saja.
Namun, apa yang dimaksudkan dengan kemampuan bawaan? Apakah itu adalah ide dalam pikiran yang sudah ada sebelum seseorang menyadari pancaindranya? Jika ya, tentu saja itu adalah ide yang salah. Akan tetapi, apakah memang maksud Chomsky demikian? Chomsky boleh jadi telah keliru menafsirkan konsep Descartes, Leibniz, dan Cudworth tentang innate atau ide bawaan. Walaupun demikian, Chomsky telah menyandingkan pengetahuan bawaan dengan persoalan tentang cara bagaimana pada saatnya tanpa diberikan instruksi atau kursus, seorang anak dapat berbahasa seperti orang dewasa yaitu dapat memahami secara otomatis dan alamiah aturan pemakaian bahasanya.
Menurut Chomsky yang dimaksudkan dengan pengetahuan bawaan adalah penolakan terhadap pendapat bahwa induksi saja sudah memadai bagi seseorang untuk menginternalisasikan aturan-aturan tata bahasa dan bahwa penutur suatu bahasa harus mengenali kategori dan bentuk yang tidak memiliki representasi pada level yang bisa diobservasi. Pengetahuan bawaan tidak dapat dianalogikan dengan pengetahuan tentang keberadaan dari sesuatu dan pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, seperti bagaimana mengendarai sepeda motor.Â
Seorang anak tidak pernah diberi instruksi tentang cara menghasilkan atau menafsirkan kalimat. Apa yang dilihat anak adalah sebuah sampel yang kecil yang tidak sepenuhnya representatif dari bahasa yang nantinya ia kuasai. Kemampuan linguistik tidak sekadar kemampuan atau keterampilan yang didapat lewat instruksi atau observasi.
Jika bukan pengetahuan tentang keberadaan sesuatu (knowledge that) dan bukan pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (knowledge how), lalu pengetahuan model apakah pengetahuan bawaan itu? Menurut Chomsky, itu adalah pengetahuan tentang sesuatu (knowledge of). Â Terhadap bahasanya orang memiliki pengetahuan secara tidak sadar tentang bahasanya, karena mereka berperilaku seolah-olah mereka mengetahui secara sadar semua aturan dalam bahasa mereka.Â
Secara konkret Chomsky jelaskan, orang memiliki pengetahuan secara tidak sadar tentang bahasa mereka, karena mereka berperilaku seolah-olah mereka mengetahui secara sadar semua aturan dalam bahasa mereka. "Orang yang fasih dalam bahasanya berperilaku seolah mereka adalah komputer yang sudah diprogramkan secara eksplisit dengan semua aturan yang ada dalam bahasa mereka itu."
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H