Final basket IBL mempertemukan dua tim Jakarta, Satria Muda Pertamina vs Pelita Jaya Bakrie.
Final ini bisa dibilang ideal mengingat kedua tim sama-sama mampu tampil impresif di sepanjang laga.
Tak hanya itu, banyaknya pemain berpengalaman dan juga berlabel bintang membuat Satria Muda dan Pelita Jaya memang layak untuk berada di partai puncak pertandingan basket tertinggi di Indonesia.
Sejak musim reguler, playoff, semifinal hingga final, kedua tim ini mampu tampil konsisten dengan gaya khas permainan mereka.
Setidaknya, ini yang saya lihat dari pertandingan yang mereka lewatkan.
BACA JUGA: Cara "Aneh" Chelsea Juara Liga Champions: Pecat Pelatih Overrated!
BACA JUGA: Man City Kena "Kutukan" Final Perdana di Liga Champions
Jika membahas statistik atau data pemain dan tim, jelas sudah tidak perlu diulas lebih dalam, karena pastinya mereka memiliki catatan yang baik.
Karena jika tidak, tentunya mereka tidak disebut layak berada di babak final.
Baiklah, sebagai salah satu penggemar olahraga basket, saya akan mengulas permainan dari kedua tim yang benar-benar konsisten mempertahankan gaya bermain mereka sejak musim reguler.
Menariknya, meski mempertahankan gaya bermain mereka yang pastinya sudah dipelajari oleh tim lawan, nyatanya baik Satria Muda Pertamina Jakarta maupun Pelita Jaya Bakrie Jakarta sama-sama selalu meraih hasil positif.
Mari kita bahas dari sisi Satria Muda Pertamina Jakarta, sang pemegang trofi terbanyak di sepanjang sejarah kompetisi basket Indonesia.
Sejak awal musim, tim besutan Milos Pejic ini selalu bermain sabar dalam membangun serangan.
Mereka mampu mengendalikan permainan dengan cepat dan memaksa tim lawan untuk melakukan pelanggaran atau melakukan kesalahan hingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mereka untuk mendapatkan angka.
Tak hanya itu, saat melihat celah, tanpa ampun Satria Muda langsung menusuk dan merusak lini pertahanan tim lawan sehingga mampu mendapatkan poin maksimal.
Satria Muda benar-benar tidak terburu-buru dalam mencari poin, mereka lebih memilih untuk bersabar dan menguras stamina lawan.
BACA JUGA: Chelsea Juara Liga Champions, Ini Daftar Pemenang Sejak Era 2000-an
BACA JUGA: Chelsea Juara Liga Champions, Bukti Underdog Bisa Jadi Pemenang
Saat tim lawan mulai lengah sedikit saja, Hardianus dkk langsung merebut dan bermain cepat untuk mendapatkan poin.
Jelas strategi ini cukup baik dan buktinya mereka mampu masuk ke babak final.
Taktik ini juga berhasil saat menghadapi sang lawan di final, Pelita Jaya Bakrie Jakarta saat keduanya bertemu di musim reguler.
Berlangsung dengan sengit, namun Satria Muda berhasil bekuk Pelita Jaya dengan skor 76-54.
Nah, jika dari sisi Satria Muda yang cenderung bermain sabar dan bisa memancing lawan untuk keluar dari area pertahanan mereka, Pelita Jaya justru sebaliknya.
Tim besutan Octaviarro Tamtelahitu ini justru tak mau menunggu waktu lama untuk membangun serangan.
Andakara Prastawa cs mampu merepotkan tim lawan dengan permainan cepat mereka.
Menariknya, meski bermain cepat, para pemain Pelita Jaya (PJ) jarang yang ada melakukan kesalahan.
Artinya, setiap kali ada perpindahan pemain, maka rekan setimnya mampu menutupi kekosongan tersebut sehingga membuat para pemain PJ seakan ada dimana-mana baik saat sedang menyerang maupun bertahan.
BACA JUGA: Sergio Aguero Jadi Pengganti atau Tandem Messi di Barcelona?
BACA JUGA: Liga Champions Terancam Tanpa Messi dan Ronaldo
Tak hanya itu, para pemain PJ juga sangat sigap dalam melakukan antisipasi, mulai dari rebounds, screening, dan meminta bola.
Tak ayal, Pelita Jaya sering unggul jauh atas lawan-lawannya alias selalu menang besar.
Salah satu tim lawan yang pernah menjadi korban keganasan Pelita Jaya adalah Louvre Surabaya, di mana mereka pernah dihajar dengan selisih 55 angka, yakni 100-45.
Pelita Jaya baru merasakan sekali kekalahan, yakni melawan Satria Muda.
Meski demikian, tentunya PJ sudah mempelajari teknik bermain dari Satria Muda sehingga mereka tidak ingin kembali dikalahkan, apalagi ini adalah babak final.
Begitu pula dengan Satria Muda. Laga final yang nantinya juga digelar di rumah mereka sendiri, yakni Mahaka Square jelas membuat mereka memiliki motivasi tersendiri.
Satria Muda juga pastinya ingin mempertahankan tren kemenangan mereka saat melawan Pelita Jaya di babak final nanti yang menggunakan sistem best of three.
Sekedar informasi buat yang belum tahu, best of three adalah nantinya kedua tim bakal dipertandingkan sebanyak tiga kali, namun jika ada tim yang mampu menang dua kali beruntun maka pertandingan ketiga tak perlu dimainkan lagi.
Laga final IBL 2021 sendiri bakal digelar Kamis, 3 Juni 2021, Jumat, 4 Juni 2021, dan Minggu, 6 Juni 2021.
Berikut adalah catatan perjalanan Satria Muda Pertamina Jakarta dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di IBL 2021:
Satria Muda Pertamina Jakarta
Satria Muda  72-73 Prawira Bandung
Satria Muda 61-54 West Bandit Solo
Satria Muda 84-62 Amartha Hangtuah
Satria Muda 70-66 Indonesia Patriots
Satria Muda 64-68 Louvre Surabaya
Satria Muda 62-74 Indonesia Patriots
Satria Muda 74-57 Prawira Bandung
Satria Muda 80- NSH Mountain Gold Timika
Satria Muda 70-48 West Bandit Solo
Satria Muda 73-50 Amartha Hangtuah Jakarta
Satria Muda 82-51 Indonesia Patriots
Satria Muda 76-70 Bima Perkasa Jogja
Satria Muda 78-56 Satya Wacana Salatiga
Satria Muda 59-55 Bali United Basketball
Satria Muda 66-58 West Bandit Solo
Satria Muda 72-48 West Bandit Solo
Satria Muda 76-54 Pelita Jaya
Pelita Jaya Bakrie Jakarta
Pelita Jaya 94-69 Pacific Caesar Surabaya
Pelita Jaya 88-67 West Bandit Solo
Pelita Jaya 89-61 Satya Wacana Salatiga
Pelita Jaya 100-73 NSH Mountain Gold Timika
Pelita Jaya 77-70 Louvre Surabaya
Pelita Jaya 75-56 Bima Perkasa Jogja
Pelita Jaya 100-45 Louvre Surabaya
Pelita Jaya 83-73 Bali United Basketball
Pelita Jaya 80-49 Pacific Caesar Surabaya
Pelita Jaya 71-63 Bima Perkasa Jogja
Pelita Jaya 75-64 Bali United Basketball
Pelita Jaya 105-69 Satya Wacana Salatiga
Pelita Jaya 81-79 Prawira Bandung
Pelita Jaya 75-70 Indonesia Patriots
Pelita Jaya 63-58 Amartha Hangtuah
Pelita Jaya 84-67 Louvre Surabaya
Pelita Jaya 91-67 Louvre Surabaya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H