Nah, jika dari sisi Satria Muda yang cenderung bermain sabar dan bisa memancing lawan untuk keluar dari area pertahanan mereka, Pelita Jaya justru sebaliknya.
Tim besutan Octaviarro Tamtelahitu ini justru tak mau menunggu waktu lama untuk membangun serangan.
Andakara Prastawa cs mampu merepotkan tim lawan dengan permainan cepat mereka.
Menariknya, meski bermain cepat, para pemain Pelita Jaya (PJ) jarang yang ada melakukan kesalahan.
Artinya, setiap kali ada perpindahan pemain, maka rekan setimnya mampu menutupi kekosongan tersebut sehingga membuat para pemain PJ seakan ada dimana-mana baik saat sedang menyerang maupun bertahan.
BACA JUGA: Sergio Aguero Jadi Pengganti atau Tandem Messi di Barcelona?
BACA JUGA: Liga Champions Terancam Tanpa Messi dan Ronaldo
Tak hanya itu, para pemain PJ juga sangat sigap dalam melakukan antisipasi, mulai dari rebounds, screening, dan meminta bola.
Tak ayal, Pelita Jaya sering unggul jauh atas lawan-lawannya alias selalu menang besar.
Salah satu tim lawan yang pernah menjadi korban keganasan Pelita Jaya adalah Louvre Surabaya, di mana mereka pernah dihajar dengan selisih 55 angka, yakni 100-45.
Pelita Jaya baru merasakan sekali kekalahan, yakni melawan Satria Muda.