Mari kita bahas dari sisi Satria Muda Pertamina Jakarta, sang pemegang trofi terbanyak di sepanjang sejarah kompetisi basket Indonesia.
Sejak awal musim, tim besutan Milos Pejic ini selalu bermain sabar dalam membangun serangan.
Mereka mampu mengendalikan permainan dengan cepat dan memaksa tim lawan untuk melakukan pelanggaran atau melakukan kesalahan hingga bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mereka untuk mendapatkan angka.
Tak hanya itu, saat melihat celah, tanpa ampun Satria Muda langsung menusuk dan merusak lini pertahanan tim lawan sehingga mampu mendapatkan poin maksimal.
Satria Muda benar-benar tidak terburu-buru dalam mencari poin, mereka lebih memilih untuk bersabar dan menguras stamina lawan.
BACA JUGA: Chelsea Juara Liga Champions, Ini Daftar Pemenang Sejak Era 2000-an
BACA JUGA: Chelsea Juara Liga Champions, Bukti Underdog Bisa Jadi Pemenang
Saat tim lawan mulai lengah sedikit saja, Hardianus dkk langsung merebut dan bermain cepat untuk mendapatkan poin.
Jelas strategi ini cukup baik dan buktinya mereka mampu masuk ke babak final.
Taktik ini juga berhasil saat menghadapi sang lawan di final, Pelita Jaya Bakrie Jakarta saat keduanya bertemu di musim reguler.
Berlangsung dengan sengit, namun Satria Muda berhasil bekuk Pelita Jaya dengan skor 76-54.