Dari contoh diatas makan kita mendapatkan permasalahan dalam penentuan sebab
a. Dari contoh diatas, kita dapat melihat apakah ada korelasi antara pembuatan laporan penggunaan tersebut dengan menumpuknya pekerjaan beliau. Tentu saja ini masih belum terlihat sebab utamanya. Jika ini dijadikan sebab dalam sebuah temuan, maka rekomendasi yang kita berikanpun tidak akan membantu untuk menghilangkan sebab terjadinya temuan;
b. Selain itu, membaca sebab yang terungkap diatas, kita masih belum melihat sebab hakiki atau utama atas temuan yang ada. Masih banyak spekulasi sebab yang pokok sehingga perlu diperdalam lagi agar menuju ke pokok alias sebab hakiki.
2. Penyelesaian Masalah Penyusunan Sebab
Setelah memahami permasalahan yang dihadapi pada poin 1 diatas, maka akan muncul pertanyaan tentang bagaimana menyelesaikan hal tersebut? Salah satu yang paling umum digunakan dalam penyelesaian masalah sebab tersebut adalah menggunakan metode Root Caus Analysis (RCA). Sebelum jauh membahas hal tersebut, ada baiknya kita memahami beberapa pengertian dari para sarjana mengenai Root Caus Analysis (RCA).
a. Menurut Corcoran (2004)Â
RCA adalah pendekatan terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh pada satu atau lebih kejadiankejadian yang lalu agar dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja.
b. Menurut Latino dan Kenneth (2006)Â
RCA adalah bagian dari beberapa faktor (kejadian, kondisi, faktor organisasional) yang memberikan kontribusi, atau menimbulkan kemungkinan penyebab dan diikuti oleh akibat yang tidak diharapkan.
c. Menurut Tableau (2014)Â
RCA is the process of discovering the root causes of 53 problems in order to identify appropriate solutions.